Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak RI Bisa 100 Dollar AS

Kompas.com - 15/03/2011, 21:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengajukan perubahan asumsi harga jual minyak mentah Indonesia yang layak digunakan dalam APBN 2011, yakni berkisar 80-100 dollar AS per barrel. Itu artinya pemerintah telah memperhitungkan kemungkinan harga minyak dunia akan merangkak naik di atas 102 dollar AS per barrel.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Selasa (15/3/2011), saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR. Rapat ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, serta Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan.

Menurut Darwin, adanya krisis sosial politik di Afrika Utara dan Timur Tengah serta bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011 menyebabkan beberapa perkiraan harga minyak di sepanjang tahun 2011di atas 100 dollar AS per barrel. Di antaranya harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperkirakan 105 dollar AS per barrel sepanjang tahun 2011.

Energy Information Administration (EIA) Kementerian Energi Amerika Serikat memperkirakan harga minyak mentah di pasar dunia sepanjang tahun 2011 akan ada di level 101,97 dollar AS per barrel.

Reuters memperkirakan harga minyak mentah dunia akan ada di kisaran 84,5 dollar AS per barrel - 100 dollar AS per barrel. Lalu survei yang dilakukan oleh pusat penelitian energi global memperkirakan harga minyak ada di level 90-100 dollar AS per barrel.

”Secara historis, ICP senantiasa selalu berada 2 dollar AS di bawah harga minyak mentah dunia. Oleh karena itu, jika WTI memperkirakan kisaran harga minyak mentah ada di kisaran 81-105 dollar AS per barrel, ICP akan ada di kisaran 79-103 dollar AS. Jadi, untuk sementara, kami mengusulkan agar asumsi minyak ditetapkan pada kisaran 80-100 dollar AS per barrel,” ujar Darwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com