Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Ingin Lemahkan KPK? Pikir 1.000 Kali!

Kompas.com - 04/03/2011, 17:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas memperingatkan agar pihak-pihak yang berniat melemahkan kewenangan KPK berpikir 1.000 kali sebelum berupaya. Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap KPK masih tinggi.

"Tokoh lintas agama mengantarkan laporan pengaduan masyarakat kepada KPK. Dari laporan itu ada kesimpulan bahwa masyarakat masih menaruh kepercayaan cukup pada KPK dan minta laporan itu disampaikan pada KPK. Ini bagian penguatan legitimasi KPK, di akar rumput kepercayaan masih kuat," kata Busyro seusai menerima pengaduan masyarakat dari tokoh lintas agama di gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/3/2011).

Busyro mensinyalir ada upaya parlemen untuk melemahkan kewenangan KPK dengan menempatkan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun ini. Sejumlah anggota parlemen berniat memangkas kewenangan KPK hanya pada pencegahan tindak pidana korupsi.

"Ada beberapa anggota DPR yang menyatakan bahwa KPK lebih baik fokus pada upaya preventif, penyidikan ke Polri, dan penuntutan ke kejaksaan," katanya.

Menurut Busyro, pendapat tentang kewenangan KPK tersebut tidak dapat sembarang dilontarkan. Hal itu harus dilakukan melalui kajian akademis terhadap efektivitas kinerja KPK, kepolisian, dan kejaksaan.

"Merevisi undang-undang harus hati-hati, jangan bernafsu. Statement seperti itu harus bisa dipertanggungjawabkan secara moral akademis metodologis, melakukan survei, tidak bisa asumsi kosong, nanti cacat undang-undang itu," katanya.

Kendati demikian, Busyro mengatakan bahwa pihaknya akan menyikapi upaya pemangkasan kewenangan KPK melalui revisi UU KPK tersebut dengan jiwa besar.

"Dengan elegan dan kerja keras. Kami tidak akan sembarang mengeluarkan statement," ucap mantan Ketua Komisi Yudisial itu.

Pihak KPK, lanjut Busyro, saat ini tengah mempersiapkan argumen untuk mempertahankan kewenangan KPK atau bahkan memperluasnya dalam upaya revisi UU KPK.

"Kami siapkan seluruh atau sebagian besar civil society yang masih bersama KPK, termasuk kampus-kampus. Mereka siap melakukan advokasi," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com