JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Yudi Latief berpendapat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan berani memangkas keberadaan Golkar dan PKS dari tubuh koalisi. Presiden justru akan menimbun "lemak" baru di koalisi dengan keberadaan partai lainnya. Belakangan, diperkirakan PDI-P dan Gerindra yang ingin dimasukkan.
"Prediksi saya, SBY tidak akan berani menghabisi menteri Golkar dan PKS, tapi membangun koalisi yang lebih gemuk lagi sehingga Presiden berada di comfort zone. Tapi for sure, SBY tida akan berani menghabisi partai koalisi," tegasnya di Gedung DPR, Jumat (4/3/2011).
Yudi berpendapat, kalaupun Presiden melakukan perombakan kabinet dan desain ulang terhadap tubuh koalisinya, Presiden harus bersikap jujur. Artinya, perombakan didasarkan pada motif kerja kabinet dan kontribusi optimal dari keanggotaan koalisi.
Menurut Yudi, kriteria yang harus ditetapkan adalah profesionalisme menteri dan kontribusi partai anggota koalisi. Pasalnya, dia menakutkan adanya motif sampingan dalam perombakan kabinet dan koalisi di mana pemerintah sebenarnya tak sungguh-sungguh memperbaiki kinerja, padahal kepercayaan publik terus menurun.
"Ada atau tidak ada, koalisi ini tergantung sikap partai itu sendiri. Kalau berubah, memang menempatkan diri dalam kekuasaan. Skema ini memang untuk memperkecil oposisi," pungkas Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.