Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Tanggapi Surat Seorang TKW

Kompas.com - 28/02/2011, 09:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Marzuki Alie menanggapi langsung surat seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Anaz, terkait dengan berita yang ditayangkan sebuah media online yang menyebutkan tenaga kerja wanita pembantu rumah tangga (PRT) membuat buruk citra Indonesia di luar negeri.

Dalam tulisan berjudul Surat kepada Pak Marzuki Alie yang dimuat di media sosial Kompasiana, Anaz yang berprofesi sebagai PRT di Malaysia itu mengaku senang akan tetapi sedikit tersinggung.

"Senengnya, Pak Marzuki Alie ternyata begitu peka memahami masalah ini. Sedikit tersinggungnya, yah karena saya profesinya pembantu rumah tangga, jadi kesannya saya juga sudah merusak citra bangsa Indonesia di mata dunia. Karena kebetulan saya juga TKW," tulis Anaz, Sabtu (26/2/2011).

Menurut Anaz, apa yang diungkapkan Marzuki ada benarnya karena banyak para tenaga kerja wanita khususnya pembantu rumah tangga, yang demikian rendah kualitasnya dan kurang ilmu pengetahuannya.

"Tapi cara bapak menyampaikan sungguh sangat kurang berkenan ketika saya membacanya. Bapak seolah-olah begitu memojokan kami, para TKW yang berprofesi sebagai PRT. Alangkah lebih indahnya, ketika kalimat-kalimat seperti itu disampaikan dengan lebih santun dan bijak. Dimana tidak begitu merendahkan kami, para PRT," ungkap Anaz.

Marzuki Alie menanggapi surat Anaz dengan mengatakan, sebelum acara diskusi bulanan yang diselenggarakan Kompasiana dirinya menyampaikan bahwa media senang mengutip sepotong kalimat hanya untuk membuat suasana menjadi gaduh. Dalam kaitan diskusi Marzuki menjelaskan adanya pertanyaan tentang TKW, yang seringkali menjadi objek pemerasan.

"Pengalaman saya setiap kali berkunjung ke luar negeri menghadiri forum-forum  parlemen dunia, saya sebagai ketua DPR selalu berusaha melakukan diplomasi untuk ikut menyelesaikan masalah yang aktual, terakhir masalah TKW dengan kejadian penyiksaan TKW di Arab Saudi," kata Marzuki.

Dalam Forum Asian Parliamentary Assembly, ungkap Marzuki, delegasi Indonesia berhasil memasukkan dalam salah satu resolusinya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja asing, khususnya dalam kaitan Indonesia adalah persoalan TKW di Timur Tengah. Diceritakan pula bagaimana kejadian sebenarnya saat Marzuki berada di Suriah mengunjungi lokasi penampungan TKW yang bermasalah.

Marzuki juga mengungkapkan pertemuannya dengan masyarakat Indonesia yang bekerja di Suriah sebagai tenaga profesional. Para tenaga profesional itu menurut dia komplain dan marah kenapa Indonesia mengizinkan TKW yang bekerja di Timur Tengah sebagai PRT, sebab mereka merasakan betul dampak perlakuan terhadap para PRT itu.

"Itulah cerita yang disampaikan dalam diskusi bulanan Kompasiana, sehingga pada kesimpulan saya menyatakan untuk menghentikan pengiriman TKW yang bekerja sebagai PRT, sedang profesi bidan, perawat silahkan diteruskan," kata Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com