JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (18/2/2011) sore, memanggil Wakil Presiden Boediono dan sejumlah anggota kabinet untuk membahas soal Ahmadiyah. Rapat berlangsung selama empat jam di Kantor Presiden.
Para anggota kabinet yang hadir adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Patrialis Akbar; Menteri Agama Suryadharma Alie; Jaksa Agung Basrief Arief; Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo; serta Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
"Kami mencari solusi terbaik (soal Ahmadiyah). Presiden selalu memikirkan persoalan-persoalan yang terjadi selama ini," kata Patrialis, satu-satunya menteri yang bersedia memberi komentar kepada wartawan.
Menurut Patrialis, Presiden juga meminta pemerintah membangun dialog dengan semua pemangku kepentingan kehidupan beragama guna menyelesaikan persoalan Ahmadiyah. "Kami akan bertemu tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh Ahmadiyah, dan penggagas-penggagas HAM. Kami duduk bersamalah," tutur Patrialis.
Anggota kabinet yang diminta Presiden membangun dialog adalah Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama. Pada rapat tersebut tak dibahas soal kemungkinan Ahmadiyah sebagai agama baru ataupun perihal pembubaran organisasi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.