Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Kali Lamong Meluap, Petani Merugi

Kompas.com - 13/02/2011, 19:48 WIB

GRESIK, KOMPAS.com — Belum sepekan surut, air Kali Lamong, Minggu (13/2/2011), mulai meluap lagi meskipun baru menggenangai areal persawahan yang dekat dengan aliran sungai di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Namun petani merasa usahanya sia-sia karena diterjang luapan Kali Lamong. Tanaman yang awal Februari lalu terendam luapan Kali Lamong selama lima hari rusak, gagal tanam, dan gagal panen.

"Petani di Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Slamet, menuturkan, areal tanamannya baru saja terendam air selama empat hari. Kini banjir mulai datang lagi. Padi sudah tidak bisa diandalkan lagi. Yang tidak kena banjir terkena serangan hama wereng," tuturnya.

Hal yang sama dikeluhkan Supono, warga lainnya. Sejumlah warga di Kedungrukem kini lebih banyak mengisi waktunya untuk membuat anyaman kurungan ayam. "Setiap kurungan ayam dari bambu dijual Rp 12.000, dan satu hari satu orang bisa menyelesaikan empat kurungan. Ini hanya untuk mengisi waktu karena padi hancur," katanya.

Di Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean, tanaman padi seluas 50 hektar mati akibat luapan Kali Lamong. Kepala Desa Cermen Sukardi menyebutkan, usia tanaman tiga minggu hingga satu bulan. "Yang jelas, pupuk hanyut dan tanaman membusuk. Itu belum termasuk tambak," katanya.

Kepala Desa Gluran Ploso Iwan Utomo menyebutkan, dampak meluapnya Kali Lamong merusak 216 hektar tanaman padi 80 persen tidak bisa diharapkan lagi. Seorang petani di Gluran Ploso, Jumirin, menyatakan tanamannya yang berumur 40 hari hancur dan membusuk terkena lumpur. "Kerugian per hektar bisa mencapai Rp 3 juta. Padahal dirinya sudah memupuk padinya dua kali. Ada petani yang memanen sisa banjir, juga gabahnya hitam bercampur lumpur dan banyak yanng gabuk, tidak isi," katanya.

Berdasarkan data Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Gresik, luapan Kali Lamong mulai 31 Januari- 5 Februari telah menggenangi 2,273 hektar sawah dan 620 hektar tambak. "Penyebab banjir Kali Lamong adalah penyempitan dan pendangkalan sungai, serta beralih fungsinya tanggul dan waduk. Kali Lamong akan dikeruk," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Gresik," Tugas Husni Syarwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com