Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiolog: SBY Seharusnya Malu, Bukan Marah

Kompas.com - 12/02/2011, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait dengan insiden penganiayaan terhadap tiga anggota jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, pandeglang, Banten, dan perusakan gereja di Temanggung, Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono geram dan marah.

Hal itu dikatakan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi Brigjen TNI Ahmad Yani Basuki. Presiden juga meminta kedua insiden itu diusut tuntas.

Menanggapi hal itu, sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola, mengatakan bahwa Presiden seharusnya malu, bukan marah.

"Presiden lebih pantas malu daripada marah," katanya di Jakarta, Sabtu (12/2/2011).

Tamrin mengatakan, terkait dengan sikap marah Presiden, hal ini lebih disebabkan karena dia merasa dipermalukan. Pemerintahan Yudhoyono dinilai gagal mencegah kedua insiden tersebut.

"Presiden malu dengan dirinya sendiri, bangsa dan negara, serta dunia internasional. Kok bisa terjadi eksekusi kepada kaum minoritas di negaranya," tutur Tamrin.

Sementara itu Ahmad Yani Basuki mengatakan, tak adil jika Presiden harus bertanggung jawab atas semua kejadian di Indonesia. Terkait dengan insiden di Cikeusik, kata Yani, pemerintah daerah, kepolisian, dan tokoh masyarakat juga memiliki porsi tanggung jawab.

Yani mengatakan, Presiden telah menginstruksikan pengusutan tuntas atas insiden itu. Ketika menghadiri Peringatan Hari Pers Nasional 2011 di Kupang, Rabu (9/2/2011), Presiden menegaskan, jika ada kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat resmi yang berulang kali melakukan dan bahkan menganjurkan tindakan kekerasan, aparat keamanan harus membubarkan organisasi tersebut sesuai dengan aturan hukum dan etika demokrasi.

"Jika ada kelompok dan organisasi resmi yang selama ini terus melakukan aksi kekerasan, para penegak hukum perlu mencari jalan yang sah dan legal, bila perlu untuk pembubaran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com