Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit: Kasus TC Butuh Informasi Konkret

Kompas.com - 11/02/2011, 15:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto, mengaku perlu memiliki informasi yang konkret untuk menangani kasus suap cek perjalanan pemilihan deputi senior Gubernur Bank Indonesia, terutama dalam menelusuri keberadaan Nunun Nurbaeti dan mencari bukti terkait keterlibatan Miranda Swaray Goeltom.

Informasi konkret diyakini bisa membantu melengkapi penyidikan di KPK. "Dari semua orang, dari masyarakat, kami kumpulkan informasinya yang konkret. Jadi kami tidak memilih dari mana-mana, tapi kami juga lihat apa benar informasinya ada faktanya dan macam-macam alat bukti konkretnya," kata Bibit di kantor KPK, Jumat (11/02/2011).

Menanggapi informasi bahwa Nunun yang terlihat jalan-jalan ke beberapa tempat, Bibit tidak banyak memberikan komentar. Mengenai benar tidaknya sakit yang diderita Nunun, Bibit mengaku hal itu akan ditelusuri oleh KPK. Sedangkan mengenai pemanggilan Adang Daradjatun sebagai saksi, menurut Bibit tidak bisa dipaksakan, kecuali posisinya sebagai tersangka.

"Nama Nunun, kan banyak, jadi kami tidak tahu benar itu Nunun yang jalan-jalan atau bukan. Katanya sakit yang diceritakan kemarin itu (konferensi pers Adang Daradjatun tentang sakit Nunun), benar atau enggak kami cari itu nanti," ujarnya.

Dalam hal keterkaitan Miranda dalam kasus suap tersebut, menurut Bibit, tetap dibutuhkan keterangan dan alat bukti pasti, karena tidak bisa menjadikan seseorang tersangka tanpa alat bukti. "Semua keterangan diperlukan, kami tidak bisa mempersangkakan orang tanpa alat bukti. Jadi harus dicari dulu link ke Miranda-nya itu. Semua kemungkinan bisa terjadi," lanjutnya.

Bibit berharap kasus ini segera selesai tahun 2011. Ia menegaskan bahwa KPK tidak tebang pilih dalam kasus tersebut, dan andai terjadi keterlambatan mengungkap penyuapnya, ini hanya bagian dari strategi penyidikan semata. "KPK tidak tebang pilih. Itu ada strategi teknik penyidikan yang kami tidak ceritain. Selama ini kasusnya jalan terus, orang lain mau ngomong apa silakan saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com