Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Damai dari Maluku

Kompas.com - 10/02/2011, 01:40 WIB

AMBON, KOMPAS.com--Ada yang spesial dari kegiatan solidaritas menentang aksi kekerasan yang digelar oleh seniman dan sastrarawan Maluku, yakni tampilnya Glenn Fredly di akhir acara yang mengundang tepuk tangan dari penonton.

"Apa yang saudara-saudara lihat di televisi saat ini adalah kenyataan. Seringkali agama dijadikan alasan untuk menghakimi orang lain. Dari sini, dari tanah Ambon, Maluku mari katong (kita) suarakan perdamaian untuk Indonesia, agar bangsa ini bisa terus maju, karena bohong besar ada orang yang bisa maju tanpa kedamaian," katanya.

Penyanyi berdarah Maluku itu tampil membawakan tiga dari tembang-tembang teranyarnya, yakni Jadilah Terang, Kasih Putih dan You Are My Everything dengan iringan gitar, berganti-ganti dengan keyboard yang ia mainkan sendiri.

"Lagu ini menceritakan tentang perdamaian. Inilah suara damai dari Indonesia Timur, dari Maluku," katanya saat akan membawakan nomor Jadilah Terang yang disusul dengan refrain Kasih Putih.

Pria yang terkenal dengan lagu Januari itu juga sempat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga kota Ambon yang sudah datang menyaksikan kegiatan solidaritas untuk menyuarakan perdamaian di Indonesia.

"Terima kasih untuk basudara semua yang sudah datang dan ikut mendukung kegiatan solidaritas ini. Mari terus ciptakan perdamaian di bumi kita yang tercinta ini," ucapnya menutup penampilannya.

Kegiatan bertajuk Suara Damai Dari Timur Untuk Indonesia di Monumen Gong Perdamaian Dunia ditutup dengan pembacaan doa secara Islam, Budha dan Hindu, serta menyanyikan lagu Indonesia Pusaka oleh seluruh pendukung acara dan masyarakat yang hadir di kawasan tersebut.

"Kegiatan ini menyatakan bahwa orang muda Maluku cinta damai dan mendukung adanya perdamaian di Indonesia," kata musisi hawaian senior asal Maluku Bing Leiwakabessy saat ditemui ANTARA usai kegiatan Suara Damai Dari Timur Untuk Indonesia.

Menurut dia, partisipasi yang ditunjukkan oleh seniman dan penyair muda Maluku pada acara tersebut telah menunjukan adanya persatuan antar mereka tanpa memandang suku, ras dan agama.

"Kegiatan ini telah memberikan ruang untuk seniman-seniman muda Maluku untuk berekspresi dan menunjukan kreativitasnya, serta jiwa persatuannya," kata Leiwakabessy.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengamat musik Maluku, Rence Alfons yang juga pemimpin Molucca Bamboo Wind Orchestra (MBWO).

"Kegiatan solidaritas seperti ini juga membuka ruang bagi para seniman kita untuk menunjukan kebolehannya, karena kegiatan kesenian sangat jarang diadakan di sini. Untuk itu pemerintah juga harus mendukungnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com