Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Temanggung Minta Maaf

Kompas.com - 09/02/2011, 21:42 WIB

TEMANGGUNG, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah, AKBP Anthony Agustinus Koylal meminta maaf kepada masyarakat setempat atas kerusuhan massa yang terjadi seusai sidang penistaan agama dengan terdakwa Antonius Richmond Bawengan, Selasa.

"Secara kedinasan saya meminta maaf kepada masyarakat Temanggung, khususnya para tokoh agama, apabila dalam pengamanan yang dilakukan polisi, Selasa kemarin, terdapat sesuatu yang tidak diharapkan," katanya di Temanggung, Rabu (9/2/2011).

Ia menyampaikan hal tersebut pada pertemuan dengan sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam forum komunikasi umat beragama (FKUB) di Temanggung.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Bupati Temanggung Hasyim Afandi, Danrem 403 Pamungkas, Kolonel Kav Sumedy, pimpinan forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD), dan sejumlah tokoh agama.

Kapolres mengatakan telah berusaha optimal mengamankan jalannya persidangan, baik di ruang sidang maupun di luar ruang sidang.

Bupati Hasyim Afandi yang bertindak sebagai moderator mengatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan empat kesepahaman utama, yakni pemkab, FKUB, FKPD, dan semua pihak menyesalkan tindakan brutal yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab. "Mereka kebanyakan bukan orang Temanggung," katanya.

Kesepahaman lain, konflik yang terjadi bukan merupakan konflik antaragama, melainkan perkara hukum yang dilakukan sendiri oleh Antonius Richmond Bawengan tanpa melibatkan unsur agama lain.

"Lepas dari agama yang dia anut, perbuatannya merupakan tindak pidana yang dilakukan bukan atas nama agama," katanya.

Kemudian, pemkab akan berupaya mensosialisasikan hal-hal mengenai kesepahaman kedua untuk menghindari konflik horizontal karena kericuhan yang terjadi disebabkan kesalahan penafsiran terhadap tindak kriminal Antonius Richmond Bawengan.

Kesepahaman terakhir, kondisi di Temanggung sebenarnya tidak separah yang ditayangkan di media nasional hingga menjadi konflik nasional.

"Situasi tidak separah itu. Jadi jangan terlalu dibesar-besarkan. Terbukti dalam sehari saja situasi sudah membaik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com