Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Lakukan Pendekatan ke Tokoh Agama

Kompas.com - 09/02/2011, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penyerangan terhasap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten beberapa waktu lalu bukan tidak mungkin terjadi di Jakarta. Tak mau kecolongan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini mulai mendekati tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk mengondusifkan wilayah mereka.

"Kami mengintensifkan pendekatan kepada kelompok masyarakat dan pemuka agama serta berjenjang di tingkat provinsi, kota, kecamatan, kelurahan, sampai ujung tombak. Selebihnya serahkan kepada Allah. Mudah-mudahan Ibu Kota tetap aman dan terkendali," ucap Gubernur Fauzi Bowo, Rabu (9/2/2011) di Balaikota DKI.

Foke mengatakan, dirinya tidak khawatir akan ada kasus serupa di Cikeusik menimpa warga Ahmadiyah di Jakarta.

"Enggak khawatir, tetapi kami tidak boleh mengurangi kewaspadaan. Saya bicara dengan panglima dan sepakat untuk tidak hanya berkoordinasi, tetapi juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan Ibu Kota bersama kepala polda," ujarnya.

Namun, bentuk pengamanan yang akan dilakukan, tutur Foke, tidak akan terlalu berlebihan, terutama di masjid milik Ahmadiyah di daerah Cideng, karena pihaknya masih mengutamakan pendekatan dengan para tokoh agama dan masyarakat.

"Kami punya cara tersendiri. Enggak perlu dibentengi, enggak perlu diapa-apain," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Ahmadiyah, Zafrullah Ahmad, mengatakan,  tidak ada kekhawatiran sama sekali dari pihaknya terhadap ancaman yang mungkin terjadi bagi warga Ahmadiyah di Jakarta.

"Kami tidak pernah berbuat macam-macam dan selalu hidup rukun dengan warga sekitar," ujarnya melalui telepon.

Zafrullah melihat aksi penyerangan di Cikeusik merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi karena tidak ada agama yang mengajarkan untuk membunuh.

"Kecuali kalau hati nurani sudah hancur, manusia bisa saja berubah," kata Zafrullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com