TEMANGGUNG, KOMPAS.com — Sebanyak dua dari 11 korban tewas kecelakaan Bus Trisakti di Rumah Sakit Umum Daerah Djojonegoro, Temanggung, belum diketahui identitasnya. Berdasarkan data di RSUD Temanggung, Selasa (8/2/2011), masih ada dua jenazah laki-laki yang belum diketahui identitasnya.
Bus Trisakti jurusan Semarang-Purwokerto, Senin malam, terjun ke jurang di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Sembilan korban tewas yang telah dikenali adalah Yuhaningsih warga Ngentak, Sawangan, Magelang; Chozin, warga Sidomulyo, Secang, Magelang; Fitri Retnaningsih (Tambakan, Klaten), Nurlaila (Gowak, Pringsurat, Temanggung), Purwanto (Mirikerep, Temanggung), Mariyamah (Bandongan, Magelang), Suharyanto (Tempuran, Magelang), Purnami (Kertosari, Kendal), dan Supartinah (85) warga Jetis, Kleteran, Grabag.
Korban Supartinah baru dikenali pada Selasa pagi setelah seorang cucunya, M. Rudin Wibowo, mengecek jenazah ke rumah sakit. Ia mengatakan, Supartinah setiap hari berjualan di Pasar Kobong, Semarang, yang selalu berangkat dengan menumpang bus.
"Nenek Supartinah tinggal dengan anaknya, Prajoko. Biasanya, sebelum subuh sudah melakukan aktivitas, tetapi hingga tadi pagi tidak kelihatan. Maka kami mencari ke rumah sakit setelah mendengar ada kecelakaan bus," kata Rudin.
Sopir bus Trisakti dengan nomor polisi AA 1729 CA tersebut, Agus Hermawan, warga Danurejo, Japunan, Mertoyudan, Magelang, kini menjalani perawatan di RSJ Magelang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.