Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Ahmadiyah Tak Menduga Diserang

Kompas.com - 06/02/2011, 22:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Banten, Suparman, mengaku kaget ketika diamankan oleh Kepolisian Resor Pandeglang, Banten. Ia dipanggil polisi karena masalah keimigrasian istrinya, bukan terkait kegiatan Ahmadiyah.

Suparman mengungkapkan, ia mendapat surat panggilan dari Kepala Polres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Alex Fauzy Rasyad untuk datang ke markas Polres Pandeglang pada Sabtu (5/2/2011). Saat itu ia tidak diberi tahu bahwa ia hendak diamankan oleh polisi sehingga ia hanya datang bersama istrinya, Haina Toang, dan anak bungsunya yang masih berusia 2 tahun. Kawan Parman, Atep, juga ikut menemaninya.

"Sabtu jam 10.00 saya dijemput polisi ke Polres bersama istri, Atep, dan anak saya yang paling kecil. Sampai di sana, saya baru dikasih tahu bahwa saya diamankan," kata Parman ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (6/2/2011) malam.

Ia mengatakan, surat dari Polres itu berhubungan dengan status istrinya yang masih menjadi warga negara Filipina. Karena ketidaktahuannya mengenai peraturan keimigrasian, Parman hanya melaporkan keberadaan istrinya kepada perangkat pemerintahan tanpa mengurus surat-surat kewarganegaraan sang istri.

"Saya dijadikan saksi, disuruh mengisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Katanya saya melanggar undang-undang penyalahgunaan imigrasi. Istri saya juga disuruh tanda-tangan BAP," tutur Parman yang tidak membawa perbekalan ketika harus bermalam di Mapolres Pandeglang.

Setelah itu, Atep langsung menghubungi pengurus Ahmadiyah pusat. Mereka curiga karena sebelumnya, tepatnya pada Kamis (3/2/2011), ada informasi bahwa tempat tinggal mereka akan diserang. Tiga anak Parman lainnya kemudian dijemput oleh bibinya pada Minggu pagi untuk diamankan. Kira-kira pukul 10.45, massa menyerbu rumah Parman yang sebelumnya telah didatangi oleh rombongan jamaah Ahmadiyah dari luar Cikeusik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com