JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid mengutuk penyerbuan terhadap warga Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas dan beberapa orang terluka.
Tindakan warga menyerang umat Ahmadiyah ini tidak dapat ditoleransi dan merupakan bagian dari pengingkaran hak-hak sipil warga negara Indonesia dengan dalih serta alasan apa pun. "Negara Indonesia itu negara hukum, bukan negara rimba atau negara jagoan yang menghalalkan kekerasan dan anarki meski dengan dalih agama atau kebenaran apa pun," kata Nusron saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/2/2011).
Menurut Nusron, negara harus bertindak tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam tindak kekerasan dan melindungi warga negara mengingat kejadian semacam ini tidak hanya terjadi sekali di negara ini. "Negara harus tegas, tidak boleh lemah, apalagi dikalahkan sama gerombolan atau milisi sipil yang jelas mengganggu dan mengusik ketenangan serta ketenteraman masyarakat luas," ujarnya.
Urusan kebenaran agama, kata Nusron, seharusnya didialogkan dengan baik dan bijaksana sesuai dengan ajaran agama. "Menegakkan kebenaran agama harus dengan jalan yang benar, bukan malah mencoreng kebenaran dan kesucian ajaran agama. Seharusnya dialog diutamakan," tuturnya.
Oleh karena itu, dalam pesannya Pimpinan Pusat GP Ansor memerintahkan Ansor dan Banser di kawasan Banten segera merespons secara aktif dalam rangka perlindungan terhadap hak-hak sipil setiap warga negara, termasuk warga Ahmadiyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.