Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Segera Panggil Lima Orang Lainnya

Kompas.com - 28/01/2011, 20:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Komisi Pemberantasan Korupsi akan memanggil lima tersangka yang belum hadir dalam pemeriksaan kasus dugaan suap pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangi Miranda Goeltom tahun 2004. Kelima tersangka yang hari ini tidak hadir dalam penyelidikan baru akan diperiksa pekan depan.

Empat orang, yaitu Hengki Baramuli, Bobi Sudahirman, Willem Tutuarima, dan Rusman Lumban Toruan, dinyatakan sakit hari ini. Adapun Budiningsih sedang dalam perjalanan ke Solo, Jawa Tengah.

"Lima orang yang tidak datang ini empatnya sakit, sementara satunya Ibu Budiningsih ke luar kota, ke Solo. Kami akan melakukan upaya penyelidikan yang sama bagi yang sakit pekan depan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat jumpa pers di KPK, Jumat (28/1/2011).

Rencananya KPK akan menelusuri di rumah sakit di mana keempat orang itu dirawat agar diketahui kebenaran tersangka memang sakit. "Bagi yang sakit, kalau memang serius sakit, akan kami lakukan penanganan untuk penyelidikan. Kami akan melakukan pembantaran kalau tidak benar," ujar Johan.

Kelima tersangka juga akan menghadapi penahanan yang sama setelah mengikuti pemeriksaan olah penyidik, seperti 19 tersangka yang sudah ditahan hari ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Akui Perdagangan di Beberapa Pasar Mulai Anjlok karena TikTok Shop

    Jokowi Akui Perdagangan di Beberapa Pasar Mulai Anjlok karena TikTok Shop

    Nasional
    Kadin Indonesia Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 ke Presiden Joko Widodo di IKN

    Kadin Indonesia Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 ke Presiden Joko Widodo di IKN

    Nasional
    Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

    Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

    Nasional
    Muhaimin: Gara-gara PMII, Jadi Wapres Saya Siap...Jadi Presiden Pun Siap

    Muhaimin: Gara-gara PMII, Jadi Wapres Saya Siap...Jadi Presiden Pun Siap

    Nasional
    Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

    Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

    Nasional
    Rekam Jejak Kaesang Pangarep, dari Pengusaha Kini Jadi Kader PSI

    Rekam Jejak Kaesang Pangarep, dari Pengusaha Kini Jadi Kader PSI

    Nasional
    Bersama Anies, Muhaimin Yakin Menangkan Pilpres 2024 Jika Bertarung dengan Ganjar-Prabowo

    Bersama Anies, Muhaimin Yakin Menangkan Pilpres 2024 Jika Bertarung dengan Ganjar-Prabowo

    Nasional
    Kaesang Pengarep Jadi Kader PSI, Masih Anggota Biasa

    Kaesang Pengarep Jadi Kader PSI, Masih Anggota Biasa

    Nasional
    Cak Imin Paparkan 3 Hal untuk Sempurnakan Demokrasi di Indonesia

    Cak Imin Paparkan 3 Hal untuk Sempurnakan Demokrasi di Indonesia

    Nasional
    Cerita Muhaimin Bersatu dengan Anies di Pilpres 2024: Berliku, Ada Campur Tangan Tuhan

    Cerita Muhaimin Bersatu dengan Anies di Pilpres 2024: Berliku, Ada Campur Tangan Tuhan

    Nasional
    Soal Rencana Pilkada 2024 Dimajukan, Muhaimin: PKB Sebenarnya Menolak

    Soal Rencana Pilkada 2024 Dimajukan, Muhaimin: PKB Sebenarnya Menolak

    Nasional
    KPK Ungkap 2 Perusahaan AS di Kasus Dugaan Korupsi LNG Pertamina, Ada CCL dan Blackstone

    KPK Ungkap 2 Perusahaan AS di Kasus Dugaan Korupsi LNG Pertamina, Ada CCL dan Blackstone

    Nasional
    Cak Imin Bakal Prioritaskan Kesehatan Ibu Hamil jika Terpilih di 2024

    Cak Imin Bakal Prioritaskan Kesehatan Ibu Hamil jika Terpilih di 2024

    Nasional
    Singgung Kegagalan Berpasangan dengan Prabowo, Cak Imin: Buminya Bagus, Langitnya Gelap

    Singgung Kegagalan Berpasangan dengan Prabowo, Cak Imin: Buminya Bagus, Langitnya Gelap

    Nasional
    Wanti-wanti Ganjar ke Anaknya: Jadi Pemimpin Menderita, Bukan 'Berpesta Pora'

    Wanti-wanti Ganjar ke Anaknya: Jadi Pemimpin Menderita, Bukan "Berpesta Pora"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com