Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Selamanya Kami Jadi Pembantu

Kompas.com - 23/01/2011, 20:38 WIB

KOMPAS.com — Halimah (29) dan Erika (25) memilih bertahan di ruang kelas di kompleks Sekolah Indonesia di Singapura, Minggu (23/1/2011) siang, daripada mengikuti pertemuan dengan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dari Jakarta.

Mereka asyik berselancar di komputer jinjing masing-masing membuka situs jejaring sosial sambil sesekali mengecek informasi dari universitas terbuka (UT), tempat mereka kuliah sekarang.  

Sesekali, Erika, tenaga kerja Indonesia asal Metro Timur, Lampung, berbicara dalam bahasa Inggris kepada Halimah, TKI asal Jalan Merdeka, Kecamatan Tanjungtiram, Batubara, Sumatera Utara. Mereka mengambil jurusan yang sama, strata satu Penerjemah Bahasa Inggris UT.

"Tidak selamanya saya menjadi pembantu. Kan, saya pengin juga mendapat pekerjaan yang lebih baik di negara sendiri," ujar Halimah, yang tahun ini memasuki semester II.

Erika yang sudah berkuliah IV semester pun mengangguk. "Daripada we waste our time by going anywhere, ada laptop, lebih baik kita belajar," ujarnya.

Terus meningkat

Erika; Halimah; Sumarni Ramadanti (23) asal Adipala, Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah; dan Muzalimah Suradi (32) asal Pengkol, Kandangan, Kediri, Jawa Timur, menjadi bagian dari 853 TKI pembantu rumah tangga yang berkuliah di UT. Mereka mendaftar dan membayar 4 dollar Singapura per SKS untuk mata kuliah yang diambil.

Sejak UT membuka penerimaan untuk TKI di Singapura, jumlah mahasiswa terus meningkat dari 502 orang pada semester I/2009 menjadi 853 orang semester II/2010. Mereka mengambil berbagai mata kuliah yang diyakini bisa meningkatkan kompetensi demi bekal masa depan.

Sumarni, misalnya, lulusan SMEA Jurusan Akuntasi memilih meneruskan kuliah ke UT untuk menjadi sarjana akuntansi. "Saya mau memulai usaha katering di kampung. Ibu yang mengurusi menu dan memasaknya, saya hanya mengatur manajemen keuangan," ujar mahasiswi semester IV ini sambil tersenyum.

Mereka pun memenuhi ruang kelas mengikuti berbagai pelajaran keahlian yang disediakan di samping kegiatan perkuliahan. Dengan antusias mereka meningkatkan kompetensi pada hari libur tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com