Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Polisi soal Cirus Sinaga

Kompas.com - 21/01/2011, 12:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian menolak penilaian adanya kesepakatan tertentu terkait penanganan kasus jaksa Cirus Sinaga dalam perkara mafia kasus Gayus Halomoan Tambunan. Menurut Polri, lamanya penyelidikan kasus Cirus hanya lantaran mencari alat bukti.

"Prinsipnya, ada orang yang dipersangkakan itu harus memenuhi kriteria hukumnya, dalam hal ini memenuhi alat bukti," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (21/1/2011).

Boy mengatakan, penyidikan kasus dugaan pemalsuan rencana penuntutan untuk terdakwa Gayus, yang juga menjerat Haposan Hutagalung, terus berjalan. Ketika ditanya kapan pemeriksaan Cirus selanjutnya, Boy mengaku belum tahu.

Mengenai agenda pemeriksaan Cirus pekan lalu yang masih sebagai saksi, padahal Polri telah menerbitkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan, menurut Boy, hal itu biasa dalam penyidikan. "Penyidik bisa saja memanggil calon tersangka jadi saksi dulu. Itu biasa, bukan sesuatu yang aneh," katanya.

Seperti diberitakan, Polri dinilai tak serius menganani kasus Cirus. Pasalnya, Cirus pernah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi berubah menjadi saksi. Kemudian, Polri belum menemukan adanya dugaan menerima suap terkait pemalsuan rencana penuntutan. Padahal, Gayus mengaku menyerahkan uang 50.000 dollar AS kepada Haposan.

Berbagai pihak, termasuk Gayus, mengaitkan lambannya penanganan kasus Cirus dengan kasus Antasari Azhar, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Gayus, Cirus akan membongkar rekayasa kasus Antasari jika dijerat hukum. Mengenai hal itu, Boy menjawab, "Itu dugaan-dugaan aja."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

    Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

    Nasional
    Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

    Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

    Nasional
    Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

    Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

    Nasional
    Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

    Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

    Nasional
    Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

    Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

    Nasional
    Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

    Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

    Nasional
    Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

    Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

    Nasional
    Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

    Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

    Nasional
    Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

    Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

    Nasional
    Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

    Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

    Nasional
    Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

    Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

    Nasional
    1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

    1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

    Nasional
    Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

    Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

    Nasional
    Kala Hakim MK Beda Suara

    Kala Hakim MK Beda Suara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com