JAKARTA, KOMPAS.com — Para anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum mengaku, sejak berdiri, Satgas mendapatkan banyak kritik dan serangan. Namun, serangan tersebut dianggap sebagai bagian dari konsekuensi tugas menjalankan mandat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memberantas mafia hukum dan mafia pajak.
"Ini kita anggap sebagai tantangan yang menjadi bagian dari tugas Satgas dalam menjalankan tugas yang diamanatkan Presiden," kata Wakil Ketua Satgas Darmono kepada wartawan dalam jumpa pers di Kompleks Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta, Rabu (19/1/2011).
Sementara itu, Sekretaris Satgas Denny Indrayana, yang juga Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan KKN, mengatakan, Satgas menyadari sejak pertama kali bekerja, tantangan tugasnya berat.
"Ada risiko yang dihadapi. Kami maju terus. Mafia hukum tidak boleh menang. Kami terus lawan," kata Denny.
Hal senada disampaikan anggota Satgas, Mas Achmad Santosa, yang juga mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kami tak gentar dan kami akan lawan!" katanya.
Ia menambahkan, Satgas akan konsisten menjalankan tugasnya. Terlebih, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan 12 instruksi khusus yang pada intinya meminta kasus hukum Gayus diungkapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.