Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Akan Bicara Usai Vonis

Kompas.com - 19/01/2011, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan akan berbicara banyak terkait kasus yang menimpanya seusai vonis majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1/2011). Apa yang akan diungkap Gayus nanti dinilai penting.

"Dengerin saja nanti langsung dari dia," ucap penasihat hukum Hotma Sitompul, salah satu pengacara Gayus sebelum pembacaan vonis.

Hotma mengatakan, tidak ada instruksi khusus darinya agar Gayus berbicara. Hotma tak bersedia berkomentar ketika ditanya tentang terkait hal apa yang akan dikatakan kliennya.

Seperti diberitakan, sebelumnya Gayus tak bersedia berkomentar terkait kasus pemalsuan paspor. Menurut Gayus, ia tak mau berbicara agar tidak terjebak skenario yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu. Kepada wartawan, Gayus berjanji akan membeberkan hal-hal yang belum pernah dia ungkap seusai vonis.

Hari ini majelis hakim yang dipimpin Albertina Ho akan membacakan vonis terhadap mantan pegawai Ditjen Pajak ini. Beberapa pekan lalu, jaksa penuntut umum menuntut Gayus dengan hukuman penjara 20 tahun.

Sepak terjang Gayus selama menjadi tahanan di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, mencengangkan banyak orang. November tahun lalu, ia ketahuan pelesiran ke Bali dengan menyamar sebagai Sony Laksono. Dengan rambut palsu dan kacamata, Gayus tertangkap kamera wartawan. Ia mengaku menyogok aparat rumah tahanan demi bisa melenggang keluar.

Awal tahun ini, Gayus kembali kedapatan pergi ke Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Makau. Ia mengaku membuat paspor palsu. Kepergiannya ke luar negeri pada akhir November 2010 mengundang tanda tanya banyak pihak. Betulkah ia hanya pergi berlibur? Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Deny Indrayana mensinyalir, Gayus tengah menyelamatkan aset-asetnya.

Belum usai kasus paspor palsu, pihak kepolisian kembali menemukan sebuah paspor yang diterbitkan negara, Guyana, dengan foto wajah mirip Gayus dan istrinya, Milana Anggraeni. Gayus belum berkomentar soal kasus teranyar ini.

Ia ditengarai memiliki banyak uang hasil patgulipat pajak sejumlah perusahaan selama lima tahun bekerja sebagai pegawai Ditjen Pajak. Dalam pembelaannya, Gayus yang memiliki simpanan uang sekitar Rp 100 miliar dan diketahui memiliki tiga stasiun pengisian bahan bakar umum mengaku hanya "kelas teri".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Presiden | Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim

    [POPULER NASIONAL] Wacana Gubernur Jakarta Dipilih Presiden | Wamenkumham Janjikan Terbit SP3 di Bareskrim

    Nasional
    Tanggal 11 Desember 2023 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Desember 2023 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jelang Debat, Ganjar-Mahfud Batasi Kampanye Keliling Daerah

    Jelang Debat, Ganjar-Mahfud Batasi Kampanye Keliling Daerah

    Nasional
    Andika Perkasa Jadi 'Coach' Ganjar-Mahfud Hadapi Debat Tema Pertahanan

    Andika Perkasa Jadi "Coach" Ganjar-Mahfud Hadapi Debat Tema Pertahanan

    Nasional
    Prabowo: Yang Nyinyir Program Makan Siang Gratis Sedikit, Orangnya Itu-itu Saja

    Prabowo: Yang Nyinyir Program Makan Siang Gratis Sedikit, Orangnya Itu-itu Saja

    Nasional
    Dijatuhi Sanksi DKPP karena Lantik Kader Nasdem, Bawaslu: Teguran untuk Kami

    Dijatuhi Sanksi DKPP karena Lantik Kader Nasdem, Bawaslu: Teguran untuk Kami

    Nasional
    TPN Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Dapat 'Briefing' Jelang Debat Capres-Cawapres

    TPN Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Dapat "Briefing" Jelang Debat Capres-Cawapres

    Nasional
    Bicara Etika, Andika Perkasa: Ganjar-Mahfud Bukan Orang yang Mengejar Kemenangan Saja, tapi Lebih Penting...

    Bicara Etika, Andika Perkasa: Ganjar-Mahfud Bukan Orang yang Mengejar Kemenangan Saja, tapi Lebih Penting...

    Nasional
    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Pejabat Bea Cukai Mengaku Ditarget karena Ungkap Kasus Importasi Emas

    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Pejabat Bea Cukai Mengaku Ditarget karena Ungkap Kasus Importasi Emas

    Nasional
    Seluruh Komisioner Bawaslu Disanksi Peringatan Keras karena Lantik Kader Nasdem

    Seluruh Komisioner Bawaslu Disanksi Peringatan Keras karena Lantik Kader Nasdem

    Nasional
    Muhammadiyah Sepakat Gagasan Lokalisir Pengungsi Rohingya

    Muhammadiyah Sepakat Gagasan Lokalisir Pengungsi Rohingya

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran: Sesama Sopir Bus Kota Tak Boleh Saling Komentar

    TKN Prabowo-Gibran: Sesama Sopir Bus Kota Tak Boleh Saling Komentar

    Nasional
    Debat Capres-Cawapres soal Isu HAM Diharap Tak Sekadar Formalitas

    Debat Capres-Cawapres soal Isu HAM Diharap Tak Sekadar Formalitas

    Nasional
    KontraS Usul 9 Topik HAM Dibahas dalam Debat Perdana Capres-Cawapres

    KontraS Usul 9 Topik HAM Dibahas dalam Debat Perdana Capres-Cawapres

    Nasional
    TNI AU Butuh Waktu Selidiki Penyebab 2 Super Tucano Jatuh

    TNI AU Butuh Waktu Selidiki Penyebab 2 Super Tucano Jatuh

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com