Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Telantar Punya Masalah Dokumen

Kompas.com - 12/01/2011, 10:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Migrant Care Anis Hidayah menilai, Pemerintah Indonesia belum melakukan upaya berarti dalam memulangkan sekitar 200 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang telantar di kolong jembatan Kendarah, Jeddah, Arab Saudi.

Sejak tiga bulan yang lalu, ratusan TKI itu tidur beralaskan koran di kolong jembatan. Pemulangan TKI yang telantar tersebut, kata Anis, merupakan tanggung jawab Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia seharusnya dapat mendorong Pemerintah Arab Saudi agar membuatkan tempat penampungan sementara bagi TKI tersebut agar mereka tidak telantar. "Secara diplomatis, kerja sama ya, kan Pemerintah Indonesia sudah kerja sama dengan Arab Saudi sejak dulu, seharusnya bisa," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2011).

Anis mengatakan ini terkait dengan aksi penggalangan dana Rp 1.000 yang digelar Migrant Care bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Aksi solidaritas dilakukan untuk mengumpulkan dana pemulangan TKI yang telantar di Arab Saudi. Setidaknya, menurut penghitungan Migrant Care, dibutuhkan Rp 1,7 miliar untuk memulangkan sekitar 200 TKI yang telantar.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Pemerintah Indonesia seharusnya segera mengurus kepulangan TKI yang telantar tersebut meskipun sebagian besar TKI yang telantar itu bermasalah dalam kelengkapan dokumen menyangkut keimigrasian.

"Yang penting mengurus, membuatkan surat perjalanan laksana paspor, mengurus pelanggaran keimigrasian," kata Anis.

Anis mengakui, sebagian besar TKI yang telantar tersebut tidak lagi memiliki dokumen keimigrasian lengkap. Ini karena, ujar dia, mereka yang telantar umumnya melarikan diri dari rumah majikan. Dokumen-dokumen mereka ditahan majikan.

"KBRI justru mengeluarkan pernyataan kontraproduktif, menuduh mereka sengaja tidur di kolong jembatan agar dipulangkan gratis," papar Anis.

Kondisi ratusan TKI yang telantar sejak tiga bulan lalu itu, kata Anis, sangat memprihatinkan. Banyak anak dan perempuan korban perdagangan manusia di antara mereka. "Untuk makan saja mereka menunggu uluran tangan orang yang lewat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com