Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Rp 1,7 Miliar untuk Pulangkan TKI

Kompas.com - 12/01/2011, 10:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memulangkan sekitar 200 TKI yang telantar di kolong jembatan Kendarah, Jeddah, Arab Saudi, dibutuhkan dana Rp 1,7 miliar. Itu artinya, butuh 1,7 juta orang penyumbang uang receh Rp 1.000. Padahal, dana sebesar itu hanya 0,9 persen dari anggaran kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri.

"Coba bandingkan, biaya SBY ke luar negeri Rp 179 miliar. Dana pemulangan TKI hanya 0,9 persennya, tetapi hingga sekarang pemerintah tidak juga terlihat berupaya memulangkan TKI di sana," kata Direktur Migrant Care Anis Hidayah ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2011).

Migrant Care dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menggelar aksi penggalangan dana Rp 1.000 untuk membantu pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terlunta-lunta di Arab Saudi.

Selama tiga bulan lebih, ratusan TKI tersebut terpaksa tidur di ruang terbuka dengan beralaskan tikar. Bahkan, kata Anis, untuk memperoleh makan, sebagian dari mereka terpaksa mengemis.

"Kondisinya sangat memprihatinkan. Banyak perempuan dan anak-anak yang korban perdagangan," katanya.

Menurut Anis, aksi penggalangan dana recehan ini dilakukan karena pemerintah dinilai telah mengabaikan hak konstitusi TKI yang telantar. Pemerintah seolah menutup mata. Tidak ada upaya diplomatis yang berarti untuk memulangkan mereka.

Bahkan, kata Anis, Kedutaan Besar RI justru menuduh ratusan TKI tersebut sengaja tidur di kolong jembatan agar dipulangkan gratis. "Itu kontraproduktif, menuduh supaya dipulangkan gratis," ujarnya.

Padahal, kata Anis, selama ini TKI telah banyak berjasa dalam menambah pemasukan negara. "TKI setiap tahun menyumbang pajak miliaran dan devisa Rp 71 triliun," katanya.

Penggalangan dana akan berlangsung selama satu bulan ke depan. Ratusan aktivis akan bergerak ke sejumlah tempat di Jakarta. Aksi solidaritas juga akan digelar di Hongkong dan Singapura. Dana yang terkumpul akan diserahkan ke Kementerian Luar Negeri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com