Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudwikatmono Tiba-tiba Sakit di Singapura

Kompas.com - 08/01/2011, 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha sekaligus adik sepupu mantan Presiden RI Soeharto, Sudwikatmono, rupanya sudah tiga bulan ini mengalami sakit komplikasi di Singapura.

Pak Dwi, sapaan akrabnya, sebenarnya tengah mengantar istri berobat ke Amerika Serikat. Namun, saat di Singapura, konglomerat zaman Soeharto tersebut tiba-tiba mengeluhkan sakit sehingga harus dirawat.

Demikian disampaikan juru bicara sekaligus keponakan Sudwikatmono, Tri Widodo, Minggu (8/1/2011), saat memberikan keterangan di rumah duka, Jalan Bukit Golf Utama P10, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Sebelum berangkat ke Singapura, dia masih sehat-sehat saja, tidak sakit. Rencananya, beliau hendak menemani istri cek kesehatan ke Amerika Serikat, tapi saat di Singapura, tiba-tiba sakit," ujar Tri.

Padahal, ujarnya, Pak Dwi sebelum berangkat ke Singapura sempat beraktivitas seperti biasa, termasuk ke kantor di PT Indocement Tunggal Prakarsa.

"Beliau sebelum ke Singapura tiap hari masih ke kantor, tapi terus dia mengeluh sakit. Ternyata sakit ginjal," ujar Tri.

Akibat penyakitnya tersebut, mantan bos Cineplex21 tersebut harus dirawat secara intensif di rumah sakit karena harus mencuci darah setiap hari. "Selain ginjal, beliau juga sakit jantung, liver, dan darah tinggi pula," ujar Tri.

Alhasil, Sudwikatmono akhirnya mengembuskan napas terakkhirnya pada Sabtu (8/1/2011) sekitar pukul 05.00 waktu Singapura di RS Mount Elizabeth. Saat meninggal, Sudwikatmono ditemani istri dan anak-anaknya. Menurut rencana, jenazahnya akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Nasional
    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Nasional
    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Nasional
    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Nasional
    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    Nasional
    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Nasional
    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Nasional
    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com