Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Penyerobotan Pulau Sangat Besar!

Kompas.com - 18/12/2010, 11:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Paula Sinjal, menyatakan, Indonesia membutuhkan peningkatan dan pengamanan dalam level serius karena potensi terjadinya penyerobotan terhadap keberadaan pulau-pulau di wilayah kedaulatan RI sangatlah besar.

Paula mengatakan itu kepada Antara di Jakarta, Sabtu (18/12/2010), ketika dimintai pendapat tentang salah satu masalah pokok pertahanan selang 2010 ini, yang harus mendapat atensi serius pada tahun-tahun mendatang.

"Dipandang perlu untuk segera dilakukan peningkatan pengamanan, khususnya terhadap wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga," tegasnya.

Paula kemudian menunjuk sejumlah pulau terluar atau kawasan terdepan RI yang berposisi strategis.

"Misalnya, Pulau Rondo di Samudra Hindia yang berbatasan langsung dengan negara India, lalu Pulau Berhala di Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Pulau Nipah di Selat Singapura, dan Pulau Sekatung di Laut Natuna yang berbatasan langsung dengan Vietnam," ujarnya.

Ancaman rongrongan serius

Paula Sinjal mengatakan, belajar dari pengalaman satu dekade terakhir, pengamanan perairan Indonesia dan pulau-pulau terluar sangatlah serius.

"Ini terkait upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terdiri dari belasan ribu pulau yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Dan, ini bukanlah persoalan yang mudah untuk dilaksanakan," katanya dengan mencontohkan problem yang melatarbelakangi Pulau Timor, Pulau Sipadan, dan Pulau Ligitan.

Begitu pula dia menunjuk kasus hilangnya daratan pulau-pulau tertentu, utamanya Pulau Nipah karena aksi illegal mining atas pasir untuk membangun megaproyek reklamasi di Singapura.

"Banyak persoalan yang muncul dan merupakan ancaman serius bagi keutuhan NKRI. Utamanya karena kekayaan alam kita, juga karena wilayah kita secara geografis terletak antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia," ujarnya.

Hal ini, menurutnya, secara geopolitik sangat menguntungkan Indonesia karena berada dalam perlintasan global di bidang ekonomi, budaya, politik, bahkan militer.

"Dengan letak geografis yang sangat strategis ini sangat mungkin munculnya ancaman rongrongan serius terhadap NKRI," tandasnya.

Untuk itu, demikian anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sulut ini, dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, dipandang perlu untuk segera dilakukan peningkatan pengamanan, khususnya wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com