Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubur Tajau Sangasanga Berusia 480 Tahun

Kompas.com - 15/12/2010, 02:46 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com--Balai Arkeologi Banjarmasin, Kalimantan Selatan meyakini Kubur Tajau berisi 52 kerangka manusia yang ditemukan di Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berusia 240-480 tahun.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Tim Peneliti Kubur Tajau (Tajau dalam bahasa setempat berarti guci) Sangasanga, Hartati kepada ANTARA dihubungi dari Samarinda, Senin.

Hartati melanjutkan bahwa awalnya menemukan puluhan kerangka manusia dalam guci yang dilanjutkan melalui penggalian arkeologi di Sangasanga pada Mei hingga Juni 2010 itu, diperkirakan penguburannya dilakukan pada abad 16 hingga 18.

"Setelah dilakukan penelitian ulang dilaboratorium, dapat dipastikan bahwa penguburan 52 tajau berikut kerangka manusia itu terjadi pada kisaran 240 hingga 480 tahun yang lalu, atau pada tahun 1530 hingga 1770," papar dia.

Menurutnya bahwa penggalian Kubur Tajau Sangasanga pada Mei-Juni 2010 itu dilakukan dua angkatan (gelombang).

Tim Peneliti angkatan pertama dia sendiri yang ditunjuk sebagai ketua, sedangkan penggalian untuk angkatan kedua diketuai oleh Bambang Sugianto.

Dikatakannya bahwa meski sudah diketahui tahun penguburan tajau beserta kerangka manusia itu namun belum bisa memastikan dari suku atau bangsa apa yang melakukan penguburan di Sangasanga tersebut.

Hanya saja diperkirakan yang melakukan tradisi seperti itu adalah Suku Dayak atau bangsa dari China. "Itu hanya perkiraan, untuk pastinya itu kerangka dari suku apa, kami belum tahu karena saat ini masih dilakukan tes DNA," katanya melanjutkan.

Tes DNA tentu memerlukan waktu enam bulan, sedangkan pengiriman sampel kerangka dari Sangasanga ke laboratorium di Bandung dilakukan pada Juni lalu, sehingga hasil positifnya baru bisa diketahui sekitar Januari 2011.

Temuan sebanyak 52 guci berikut tulang belulang itu merupakan pertama kali di Kaltim dan merupakan kuburan kuno terbesar di Kalimantan, bahkan di Indonesia karena di sejumlah tempat biasanya hanya ditemukan satu hingga tiga kuburan guci.

Temuan itu sangat penting bagi penelitian dan ilmu pengetahuan, khususnya mengungkapkan peradaban masa kuno serta asal usul bangsa di Pulau Borneo.

Tiga dari 52 tajau yang ditemukan itu dalam kondisi utuh dan saat ini tersimpan di Museum Perjuangan Merah-Putih Sangasanga, Kaltim.

Menurutnya, kuburan itu bentuknya silindris, terdiri dari dua bagian yakni bagian wadah tempat diletakan tulang belulang dan bagian tutup yang mirip piring. Guci berfungsi sebagai `kuburan sekunder` (tempat penyimpanan sisa jenazah/kerangka).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com