Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berat Gayus Turun 7 Kilogram

Kompas.com - 14/12/2010, 12:31 WIB
EditorA. Wisnubrata

JAKARTA, KOMPAS.com — Di ruang tunggu terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/12/2010), Gayus Halomoan Tambunan duduk menunggu sidang. Gayus dihadapkan jaksa penuntut umum untuk bersaksi di sidang terdakwa Maruli Pandapotan Manurung, atasan Gayus di Direktorat Jenderal Pajak.

Seperti biasa, Gayus hadir dengan pakaian batik. Kali ini ia mengenakan batik lengan pendek berwarna merah. Batik itu ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya. "Gayus, kurusan," teriak seorang tamu yang melintasi ruang tunggu yang terletak di belakang Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Iya, turun 7 kilo," kata Gayus sambil merapikan bajunya. Pembicaraan berlanjut dengan tamu lain. "Sekarang memang berapa kilo?" ujar tamu. "67 kilo," kata Gayus.

Ketika ditanya apakah berat badannya turun semenjak lokasi penahahannya dipindah ke Rumah Tahanan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Gayus membantahnya. "Ngga, sejak Maret kok (awal ditahan penyidik tim independen)," kata pemilik harta seratusan miliar rupiah itu.

"Turun karena makanan di rutan?" ujar tamu lain. "Enggak," timpal Gayus.

"Karena stres?" kata tamu itu lagi penasaran. Menanggapi pertanyaan tersebut, Gayus hanya senyum-senyum.

Meski statusnya tahanan terkait dugaan mafia kasus bersama tujuh terdakwa lain, Gayus tidak seperti layaknya tahanan ketika berada di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Diduga, dengan menyuap Kepala Rutan dan delapan petugas rutan dengan uang entah berasal dari mana, Gayus bebas melenggang keluar rutan sejak Juli 2010.

Menurut Polri, sejak Juli 2010 Gayus dapat tidur di rumah bersama istrinya, Milana Anggraeni. Bahkan, Gayus bisa pelesir ke Bali bersama Milana dan putranya. Kasus itu kini masih dalam pemberkasan di Badan Reserse Kriminal Polri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Megawati Dinilai Realistis Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres Dibanding Puan Maharani

Megawati Dinilai Realistis Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres Dibanding Puan Maharani

Nasional
Sowan ke Ulama Banten, Ganjar Diminta Duduk di Tempat Bekas Jokowi

Sowan ke Ulama Banten, Ganjar Diminta Duduk di Tempat Bekas Jokowi

Nasional
Helikopter TNI AD Jatuh di Bandung, Lima Kru Terluka

Helikopter TNI AD Jatuh di Bandung, Lima Kru Terluka

Nasional
Pengamat: Jabatan Firli Diperpanjang MK, Capim KPK Selanjutnya Tetap Dipilih Jokowi

Pengamat: Jabatan Firli Diperpanjang MK, Capim KPK Selanjutnya Tetap Dipilih Jokowi

Nasional
Mengaku Sering Temui Jokowi, Ganjar: Beliau Mentor Saya

Mengaku Sering Temui Jokowi, Ganjar: Beliau Mentor Saya

Nasional
Hadiri Soda Fest di Sleman, Giring Ganesha Optimistis PSI Bisa Jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024

Hadiri Soda Fest di Sleman, Giring Ganesha Optimistis PSI Bisa Jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024

Nasional
Gus Imin Usulkan Dana Desa Ditambah Jadi Rp 5 Miliar per Tahun

Gus Imin Usulkan Dana Desa Ditambah Jadi Rp 5 Miliar per Tahun

Nasional
RUU Kesehatan Jadi Langkah komprehensif Pemerintah Mereformasi Sektor Kesehatan

RUU Kesehatan Jadi Langkah komprehensif Pemerintah Mereformasi Sektor Kesehatan

Nasional
Mayjen Deddy Suryadi, Danjen Kopassus yang Sandang Pangkat Perwira Tinggi Pertama di Angkatannya

Mayjen Deddy Suryadi, Danjen Kopassus yang Sandang Pangkat Perwira Tinggi Pertama di Angkatannya

Nasional
Kementerian KP dan Case Western Reverse University Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Kementerian KP dan Case Western Reverse University Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Nasional
Bertemu Pasukan Perdamaian di Lebanon, Panglima TNI Upayakan Masa Dinas Tak Lebih 1 Tahun

Bertemu Pasukan Perdamaian di Lebanon, Panglima TNI Upayakan Masa Dinas Tak Lebih 1 Tahun

Nasional
Tim Percepatan Reformasi Hukum Akan Rumuskan Naskah Akademik dan Rancangan Kebijakan untuk Pemerintah Baru

Tim Percepatan Reformasi Hukum Akan Rumuskan Naskah Akademik dan Rancangan Kebijakan untuk Pemerintah Baru

Nasional
Dibentuk Mahfud MD, Ini Susunan Tim Percepatan Reformasi Hukum

Dibentuk Mahfud MD, Ini Susunan Tim Percepatan Reformasi Hukum

Nasional
Usulkan Isu Critical Minerals Dibahas di IPEF, Indonesia Dapat Dukungan Banyak Negara

Usulkan Isu Critical Minerals Dibahas di IPEF, Indonesia Dapat Dukungan Banyak Negara

Nasional
Kesejahteraan Bersama, Titik Temu Kekatolikan dan Keindonesiaan

Kesejahteraan Bersama, Titik Temu Kekatolikan dan Keindonesiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com