Medan, Kompas -
Syamsul yang kini ditahan di Rutan Salemba oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dinilai bermain sendiri dalam menentukan sekda definitif. Sejak Sekda Sumut RE Nainggolan pensiun per 1 Desember, Syamsul baru melantik Pelaksana Tugas Sekda Sumut, yang dijabat mantan Asisten Pemerintahan, Hasiholan Silaen.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumut Suherman yang juga Sekretaris Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Sumut, seluruh pejabat golongan IVD yang minimal pernah dua kali menduduki jabatan struktural setingkat eselon dua (kepala dinas, biro atau badan) berpeluang diusulkan menjadi Sekda Sumut definitif. ”Selain itu, pengalaman tour of duty juga akan dipertimbangkan,” ujar Suherman di Medan pada akhir pekan lalu.
Pengusulan Sekda Provinsi Sumut definitif ini sempat dinilai tertutup oleh Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono Asri. Dia membenarkan wagub tidak dilibatkan sama sekali. Sigit dan Gatot berasal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
”Dulu semasa almarhum Gubernur Tengku Rizal Nurdin, pengusulan nama-nama sekda definitif ke pemerintah pusat tetap atas sepengetahuan DPRD. Sekarang, wakil gubernur saja tidak dilibatkan, apalagi kami,” ujar Sigit.
Namun, Suherman membantah. ”Pasti semua proses ini sepengetahuan wakil gubernur,” ujarnya. Gatot menolak dikonfirmasi soal keretakan hubungannya dengan Syamsul. Pernyataan soal keretakan hubungan ini terucap oleh politisi PKS seperti Sigit dan Ketua Fraksi PKS di DPRD Sumut Hidayatullah.