JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta tak ragu melakukan kocok ulang formasi Kabinet Indonesia Bersatu Kedua setelah pemerintahannya berjalan satu tahun.
Menteri yang dinilai tak berkinerja dengan baik sebaiknya diganti. "Ini demi suksesnya misi pemerintah yang diemban Presiden sampai 2014," kata tokoh senior Partai Golkar Akbar Tandjung seusai diskusi politik dan ekonomi di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis (9/12/2010).
Akbar mengaku mengikuti beberapa hasil survei, baik yang dilakukan lembaga survei, maupun lembaga UKP4, terkait kinerja para menteri. Dia mengatakan, memang ada beberapa menteri yang kinerjanya tak optimal. Akbar mengatakan bahwa UKP4 memiliki parameter yang obyektif dalam mengukur kinerja menteri.
Golkar, kata Akbar, juga akan menerima jika kadernya termasuk jajaran menteri yang dinilai tak berkinerja optimal. "Syukur-syukur Presiden masih memberikan peluang kepada tokoh Golkar yang lain untuk memperkuat kabinetnya," kata Akbar.
Pergantian menteri, sambungnya, tak harus selalu memerhatikan komposisi partai. Presiden dapat menggunakan dua kriteria dalam memilih para pembantunya, yaitu kemampuan dan legitimasi serta akseptabilitas publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.