Pun wacana untuk memiskinkan Gayus berembus di seantero negeri. Pertanyaannya bisakah Gayus dimiskinkan? Mari kita telisik pertanyaan tersebut dari kacamata obyektif. Sebetulnya upaya untuk memiskinkan Gayus telah dilakukan aparat penegak hukum—sebut saja kepolisian—yang dengan sigap memblokir semua rekening yang dimiliki Gayus.
Namun, langkah itu tidak lantas mematikan pemikiran licik dan gerakan mafioso Gayus selama di dalam penjara Markas Brimob Jakarta Timur. Meskipun secara eksplisit publik telah mengetahui Gayus sudah tak punya uang, raganya dipenjara tetapi nyatanya Gayus dapat menonton tenis di Bali dengan sebelumnya melakukan penyuapan terhadap Kepala Rutan Cipinang serta jajarannya hingga mencapai angka yang terbilang fantastis, di atas Rp 300 juta.
Dari sini, kita tahu, persoalan Gayus tidaklah berdiri sendiri atau tunggal. Kasus Gayus berkaitan dengan faktor lain, elemen penting negara. Artinya, boleh jadi ada aktor di belakang layar yang menyuplai dana kepada Gayus. Siapakah siluman itu? Bisa pengusaha, politisi, aparat penegak hukum, militer, kelompok preman—atau mungkin yang lain dan bisa jadi pula melibatkan semua komponen itu.
Lagi pula tidak mudah membongkar skandal Gayus ini. Akan tetapi, yang jelas, kasus Gayus telah membuktikan pada masyarakat Indonesia bahwa perangkat negara dapat dibeli dengan uang. Dengan bahasa lain, kerajaan mafioso menjadi pemerintahan bayangan di negeri ini. Pada titik itu, penulis teringat novel Robert Whiting berjudul ”Tokyo Underworld”.
Meskipun konteksnya berbeda, tetapi apa yang dikisahkan dalam novel tersebut hampir mirip dengan yang terjadi di Indonesia melalui kasus Gayus. Dikisahkan, di Jepang terdapat pemerintahan bawah tanah yang dipimpin oleh kelompok mafioso. Mereka dapat mendikte negara dengan kekuatan uang yang mereka miliki.
Kisah ini sebetulnya ham
Atas fakta ini, rasa-rasanya kita pesimistis Gayus dapat dimiskinkan sehingga ia tak lagi punya kuasa menghindar dari jerat hukum. Hal itu karena Gayus memiliki kekuatan bandit yang begitu kuat dari luar hotel prodeo. Lantas, siapa yang dapat mengakhiri gerakan mafia yang dijalankan Gayus? Penulis pikir orang nomor wahid di negeri ini harus menggunakan tangan besi untuk membongkar kasus Gayus. Akankah itu dilakukan Presiden SBY. Kita tunggu saja.
ANDI