JAKARTA, KOMPAS.com — Calon pimpinan KPK Bambang Widjojanto, pada uji kepatutan dan kelayakan yang digelar Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (24/11/2010), mengatakan, ada masalah bagi lembaga penegakan hukum dalam memetakan kasus korupsi secara menyeluruh. Akibatnya, banyak sumber daya yang dikeluarkan, tetapi hasilnya terbatas.
"Fokus dan prioritas melalui roadmap pemberantasan korupsi tidak dilakukan. Semua bicara soal korupsi, tetapi menciptakan begitu banyak pertarungan, seolah semua field harus dimenangkan. Begitu banyak energi dikeluarkan, namun hasil terbatas. Harus ada prioritas yang tepat," kata Bambang di hadapan anggota Komisi III.
Saat ini, KPK sebenarnya sudah memiliki data terkait upaya penindakan korupsi dari BPK, inspektorat, Bawasda, dan elemen masyarakat. Namun, hal ini belum dapat dikonsolidasikan. Padahal, jika semua data ini bisa dikonsolidasikan, lembaga penegakan hukum dapat memetakan kasus korupsi dan potensi korupsi di lembaga-lembaga negara.
KPK saat ini juga dinilai Bambang belum melakukan sinergitas dengan lembaga-lembaga penegak hukum serta lembaga pendukung penegak hukum, seperti PPATK dan Komisi Nasional Ombudsman, Komisi Kepolisian Nasional, Komisi Kejaksaan, dan Komisi Yudisial, secara optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.