Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Akan Dukung Pilihan Presiden

Kompas.com - 23/11/2010, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI Babul Khoir Harahap mengaku tak sabar menanti jaksa agung definitif yang dikabarkan akan dipilih dalam pekan ini oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia pun mengaku pihak kejaksaan menerima siapa pun jaksa agung yang dipilih Presiden.

"Kampanye kan selesai, semuanya sudah kami sampaikan pada Presiden. Jadi kami serahkan saja pada Presiden mau dari luar atau dari dalam kita dukung. Ini jaksa kan milik bangsa bukan hanya milik Kejaksaan Agung," ucap Babul, Selasa (23/11/2010), seusai jumpa pers, di Kejaksaan Agung, Jakarta.

Ia melanjutkan, sosok jaksa agung yang akan terpilih nantinya diharapkan mampu memimpin dan menjadi panutan. Pemilihan jaksa agung definitif ini, juga diakui Babul, baik untuk mengesahkan deponeering pada kasus Bibit-Chandra.

"Jelas sikap kami dari dulu memang ingin jaksa agung definitif segera diumumkan agar saat tanda tangan deponeering, itu sudah jaksa agung terpilih," kata Babul.

Saat ini, posisi jaksa agung diisi sementara oleh Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung, Darmono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung. Darmono saat itu menggantikan sementara Hendarman Supandji sebagai jaksa agung, setelah Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa posisi Hendarman ilegal karena seharusnya masa jabatan jaksa agung sesuai dengan masa jabatan di kabinet.

Terkait pemilihan jaksa agung definitif, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi hari ini melontarkan pernyataan bahwa Presiden SBY akan memilih jaksa agung pada minggu ini. Namun, pemilihan ini masih menunggu terpilihnya pimpinan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com