Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Datang Protokol Nagoya

Kompas.com - 22/11/2010, 03:21 WIB

Misalnya, tumbuh-tumbuhan asal Madagaskar dijadikan ramuan obat antikanker dan buah-buahan khas Peru yang dapat menghasilkan vitamin C berlipat ganda dibanding jeruk.

Maka, pembahasan mengenai upaya mendeteksi biopiracy memakan waktu lama. Negara berkembang ingin aturan monitoring yang bersifat mandatory dan mencakup informasi rinci dan lengkap dari riset sampai pengembangan produk. Negara maju menginginkan aturan lebih longgar dan bersifat sukarela.

Perundingan cakupan Protokol Nagoya juga alot. Negara-negara berkembang menuntut agar cakupannya sampai pada produk turunan yang kemudian rumusannya berkembang menjadi aspek pemanfaatan (utilization).

Masalah dana

Pada pertemuan COP 10, aspek keuangan belum berhasil dicapai secara spektakuler. Para ahli mengalkulasi keperluan dana segar lebih dari 30 miliar dollar AS untuk menjaga kelestarian ekosistem, sementara dana yang tersedia baru 3 miliar dollar AS.

Tampaknya negara industri belum siap menambah pendanaan guna pelaksanaan CBD akibat krisis keuangan dunia. Maka, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan sebagai tuan rumah mengumumkan kesediaan Pemerintah Jepang menyumbang dana 2 miliar dollar AS untuk pelaksanaan kesepakatan CBD.

Perancis, Uni Eropa, dan Norwegia juga telah menyebut jumlah sumbangan sebesar 100 juta dollar AS untuk pelaksanaan CBD. Semua merupakan simbol komitmen baru untuk melangkah maju di bidang kekayaan sumber daya hayati dunia.

Semua tak lepas dari kepemimpinan Presiden COP 10 yang mampu mendorong lahirnya konsensus global.

Makarim Wibisono Anggota Delegasi RI dari Kementerian Kesehatan ke COP 10 Nagoya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com