Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Sekitar Kolam Lumpur Kembali Ambles

Kompas.com - 15/11/2010, 05:02 WIB

SIDOARJO, KOMPAS - Peristiwa amblesnya tanah di sekitar kolam penampungan lumpur Lapindo kembali terulang. Kali ini tanah di samping rel kereta api Kilometer 33 antara Stasiun Tanggulangin dan Porong ambles sedalam 5 meter. Lokasinya hanya berjarak 3 meter dari rel kereta api di Km 33 antara Stasiun Tanggulangin dan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Amblesnya tanah di samping rel kereta api (KA) di Km 33 terjadi pada Minggu (14/11) sekitar pukul 11.50. Sebidang tanah yang hanya berjarak 3 meter dari rel tersebut tiba-tiba ambles sedalam 5 meter dengan luas sekitar 1,5 meter x 2 meter. Dari lubang amblesan itu keluar air.

Menurut Staf Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Akhmad Kusairi, lokasi amblesan merupakan bekas semburan lama yang muncul tahun 2009.

”Tahun ini, titik semburan ini sempat mengeluarkan lumpur dalam volume banyak. Kami juga memasang separator dan memanfaatkan gas yang muncul dari semburan untuk menghidupkan kompor dan listrik di posko pemantauan BPLS,” ucapnya, Minggu di Sidoarjo.

Menurut Kusairi, amblesan tanah disebabkan titik semburan itu mengeluarkan material lumpur dan air secara terus-menerus sehingga terjadi rongga di dalam tanah. Untuk menutup amblesan, petugas BPLS menghabiskan tanah urukan sebanyak tiga dump truck.

Peristiwa amblesan tanah ini adalah kejadian yang kelima sejak munculnya semburan lumpur Lapindo. Amblesan pertama terjadi di rumah milik Okky Andriyanto, warga RT 03 RW 01, Siring, Porong. Lalu disusul di bangunan dapur milik Zulkan, warga RT 03 RW 01, Siring, Porong. Amblesan ketiga di bangunan dapur Muhammad Mirdasy, warga RT 02 RW 01, Jatirejo, Porong. Amblesan keempat di rumah toko milik Herman di Jatirejo, Porong.

Peristiwa itu membuat PT KAI Daerah Operasi VIII Surabaya menginstruksikan seluruh KA untuk memperlambat kecepatan kereta menjadi rata-rata 5 km per jam saat melintas di sekitar tanggul kolam Lapindo.

”Kecepatan KA yang biasanya bisa mencapai 20 kilometer per jam, kami minta untuk diperlambat menjadi 5 kilometer per jam,” kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi VIII Surabaya Sri Winarto.

Amblesan tanah belum sempat merusak konstruksi rel. Namun, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, seluruh masinis KA diharuskan memperlambat laju kereta di rel sepanjang tanggul penahan lumpur Lapindo sepanjang sekitar 2 km.

”Selama 24 jam kami mengecek keadaan rel KA di sekitar kolam lumpur Lapindo. Kami menugaskan enam orang sehari yang terus-menerus mengawasi kondisi rel,” ujar Sri. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com