Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Berulah, Antasari Kena Imbas

Kompas.com - 14/11/2010, 10:06 WIB

Laporan Tribunnews.com, M Ismunadi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Antasari Azhar ikut terkena imbas peristiwa "kabur"-nya terdakwa perkara mafia pajak Gayus Tambunan dari Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Padahal, Antasari, yang berada di balik jeruji besi akibat kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen bukan penghuni Rutan Mako Brimob.

"Sabtu (13/11/2010) saya enggak ke sana (LP). Karena Bapak (Antasari) bilang enggak usah ke sana karena lagi ada pemeriksaan. Jadi, yang ke sana tadi agak terbatas, cuma ada kakaknya Bapak dan anak saya," ungkap Ida Laksmiwati, istri Antasari, saat dihubungi Tribunnews. "Itu tidak bisa dikunjungi karena sejak ada kasusnya Gayus, yang pada keluar-keluar itu. Jadinya tamu dibatasi," tambah Ida.

Meski begitu, Ida mengatakan, Antasari sampai ikut diperiksa menyusul peristiwa Gayus. Hal ini dikarenakan Antasari tidak pernah meninggalkan Rutan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya sejak ditahan pada 4 Mei 2009. "Bapak kan enggak pernah ke mana-mana, cuma di situ saja. Disuruh pun Bapak pasti enggak mau, kecuali sudah prosedur. Misalnya sudah bebas, baru dia mau pulang. Kalau enggak, dia pasti enggak mau. Pokoknya dia itu aneh," kata Ida.

Sikap displin mengikuti aturan tidak hanya dipraktikkan Antasari saat mendekam di tahanan. Menurut Ida, sikap yang sama juga ditunjukkannya sebelum itu. "Kita kalau jam besuk lewat saja dia enggak mau. Dia itu orangnya on time (tepat waktu). Misalnya, kalau jam besuk itu habis jam 15.00, itu jam 14.45 kita harus siap-siap pulang. Dan jam 15.00 itu Bapak sudah ada di dalam. Begitu juga waktu kunjungan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Nasional
    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    Nasional
    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Nasional
    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Nasional
    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com