Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nicolaus, Juragan Dendeng Rusa Merauke

Kompas.com - 14/11/2010, 08:30 WIB

 A Ponco Anggoro dan Aswin Rizal Harahap

KOMPAS.com - Kejelian Nicolaus Nek Tjong (66) memanfaatkan peluang bisnis telah mengubah hidupnya. Ia tak perlu lagi masuk-keluar hutan berburu rusa ataupun bekerja di pasar sebagai tukang jagal sapi.

Ayah dari sembilan anak ini sudah sebelas tahun terakhir mengisi hari-harinya di rumahnya sebagai juragan dendeng dan abon dari daging rusa.

Nicolaus menata halaman belakang rumahnya di Gang Golkar, Jalan Ahmad Yani, Merauke, Provinsi Papua, untuk tempat pengolahan dendeng dan abon rusa. Selain dua produk unggulan ini, ia membuat jenis makanan lain, seperti ikan asin, terasi udang, dan udang ebi.

Usaha yang secara serius dilakoninya sejak tahun 1998 itu dilabeli NC Production. Huruf NC adalah kependekan dari nama Nicolaus.

Produk usahanya itu kini menjadi buah tangan khas dari Merauke, ujung timur wilayah Nusantara. Mengunjungi Merauke bisa jadi belum afdol jika belum mencicipi atau tidak membawa pulang produk produksi Nicolaus itu.

Usaha menjual dendeng rusa berawal dari upaya orangtua Nicolaus memanfaatkan daging sisa buruan rusa pada pertengahan tahun 1980. Nicolaus yang gemar berburu kala itu mempelajari resep pembuatan dendeng dan abon dari kedua orangtuanya, Paulus Tjong dan Maria Lai. Minat masyarakat yang masih rendah membuat keluarga Tjong hanya menjual dendeng sesuai pesanan.

Animo masyarakat setempat terhadap daging rusa memang tidak bisa dilepaskan dari kondisi alam Merauke. Maklum, daerah yang didominasi padang savana itu merupakan habitat herbivora, terutama rusa.

Harga daging rusa kala itu relatif murah, hanya Rp 2.000-Rp 3.000 per kilogram (kg). Kondisi itu dimanfaatkan Nicolaus muda untuk menyalurkan hobi berburu rusa dengan teman-temannya. ”Kala itu, hanya pekerjaan berburu yang bisa dilakoni di sini,” kata suami dari Engel Berta Oey ini.

Kondisi mulai berubah pada permulaan tahun 1990. Kian merosotnya populasi rusa memicu kenaikan harga daging rusa yang saat ini mencapai Rp 40.000 per kg. Namun, kondisi itu tak membuat Nicolaus banting setir. Ia masih tetap meneruskan profesi sebagai tukang jagal sapi di pasar tradisional di kawasan Ampera, Merauke.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com