BENGKULU, KOMPAS.com — Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin mengimbau agar warga Bengkulu yang tinggal di perbatasan dengan Provinsi Sumbar tidak mudah terprovokasi dalam konflik tapal batas yang belum tuntas. "Pertama saya imbau kepada seluruh warga Kabupaten Mukomuko yang ada di perbatasan dengan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, agar tidak mudah terpancing hingga proses tapal batas ini selesai," katanya di Bengkulu, Selasa (12/10/2010). Ia mengatakan, persoalan perbatasan tersebut hanya masalah administrasi dan dari Kementerian Dalam Negeri sudah menurunkan tim ke lapangan untuk menuntaskan masalah itu. Pertemuan antara kedua kabupaten dan dua kepala daerah tingkat provinsi juga sudah dilakukan sehingga semua pihak diharapkan bisa mematuhi keputusan yang dihasilkan. "Jangan sampai sesama saudara yang tinggal di perbatasan terlibat konflik berdarah hanya karena batas tanah, kita ini masih saudara," katanya. Sementara itu, Asisten I Sekretaris Provinsi Bengkulu Asnawi Lamat mengatakan, tapal batas antara Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat harus segera dituntaskan karena berpotensi menimbulkan konflik antarwarga yang tinggal di perbatasan itu. "Kami bersama dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah bertemu di Kementerian Dalam Negeri dan tinggal menunggu keputusan pusat," katanya. Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Inzani Muhammad mengusulkan agar pemerintah menyelesaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.