(kuteguk secangkir rindu dengan agak malu-malu)
Biduk
1 suatu hari aku menghadiahi kapal mainan berbahagialah anakku pertama karena memiliki teman bercanda
kapal itu, kataku tidak akan berangkat tanpa keyakinan
2 istriku meragukan makna keceriaan anakku kedua karena ia tertawa setelah kapal mainan jatuh terlempar
aku ragu, kata istriku apakah tiang layar tak bisa patah?
3 segera kusembunyikan kapal mainan sengaja aku ingin menggoda agar kedua anakku marah dan istriku masam-masam cuka
hai, kataku siapkan pelampung
4 kupikir aku seorang pelaut dengan membeli kapal mainan dan membincangkan laut
tanpa ombak, kataku laut bukan laut
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.