Cici (Belajar Tasawuf 4)
datanglah sayangku tubuhku lepuh oleh peluh ruhanimu hadirlah kasihku
betapa indahnya salam dari masyuq mendamprat asyiq “kalam ini merindumu”
amboi seperti tahi lalat terperincikah tasawuf?
Kemaluan
adik bibirmu menebal doa
kukenang iman yang jantan memanjakan kita matangkan liar senggama
(kuteguk semangkuk tasawuf tak sebagai asa yang memalukan)
adik gigimu merusak tata-tertib cinta
kukenang iman yang mulia tidak akan mengutuk simpang-siurnya fatwa