Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kekerasan Sosial, Atasi Kemiskinan

Kompas.com - 01/10/2010, 20:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengajak pemerintah, kalangan usaha, dan komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama dengan DPR dan lembaga lainnya mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat mencegah terjadi frustrasi sosial di antara rakyat.

Kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan dengan perbaikan ekonomi, penciptaan sebanyak-banyaknya lapangan kerja, penghormatan dan penegakan hukum, serta ada aturan baku bagi aparat keamanan dalam menjalankan tugasnya untuk menertibkan berbagai kondisi instabilitas sosial politik dan keamanan. Ajakan itu disampaikan Marzuki saat dihubungi Kompas di Jakarta, Jumat (1/10/2010) sore tadi. 

Sebelumnya, Marzuki dimintai tanggapan dan langkah DPR untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk frustrasi sosial yang berujung pada maraknya konflik dan tindak kekerasan masyarakat seperti pertikaian antarkelompok pemuda di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jalan Ampera Raya dan konflik bernuansa etnis di Kota Tarakan, Kalimantan Timur.

"Sekarang ini adalah bagaimana mempercepat tercapainya tingkat kesejahteraan di masyarakat dengan mengatasi kemiskinan, penciptaan lapangan kerja untuk meminimalisasi pengangguran. Tak ada cara lain kecuali meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita sebesar-besarnya dengan diikuti pemerataan yang adil-adilnya," tandas Marzuki.

Menurut Marzuki, bukan hanya tugas dan kewajiban pemerintah bersama DPR merealisasikan perbaikan ekonomi secara menyeluruh dengan berbagai kebijakan dan program yang efektif dan ditopang bersama masyarakat, tetapi juga kalangan usaha besar dan menengah serta komponen masyarakat lainnya.

Misalnya, pertikaian antarkelompok pemuda yang lalu, sebenarnya para pemuda itu memiliki potensi yang besar untuk dijadikan tenaga pengamanan yang profesional dari perusahaan-perusahaan besar dan menengah di Indonesia. "Akan tetapi, kenapa tidak direkrut agar kehidupan ekonominya menjadi lebih baik?" tambah Marzuki.

Dikatakan Marzuki, jika potensi dan energi yang besar dari para kelompok pemuda dan pemuda umum lainnya di Indonesia dapat direkrut sebanyak-banyaknya oleh perusahaan-perusahaan besar, maka tingkat pengangguran yang cukup besar dapat dikurangi.

Perlu aturan baku Langkah lainnya yang harus dijalankan oleh seluruh komponen bangsa ini adalah penghormatan dan penegakan hukum yang dijalankan oleh aparat hukum. "Tentu, penegakan hukum yang benar yang harus dijalankan oleh aparat dan dipatuhi oleh masyarakat," lanjut Marzuki.

Masalah-masalah lokal, seperti pertikaian antarkelompok pemuda dan konflik bernuansa etnis, kata Marzuki, bisa berkembang luas ketika aparat keamanan yang bertanggung jawab atas keamanan di masyarakat terkesan lambat untuk bertindak sehingga rawan bagi kondisi sosial, politik, dan keamanan.

Posisi Kepolisian Negara RI (Polri) diakui dalam beberapa peristiwa seperti itu dalam keadaan sulit sehingga dinilai tidak cepat merespons. "Misalnya, jika mereka turun begitu saja dan menggunakan senjata untuk mengamankan pertikaian, dan lantas terjadi ekses-ekses adanya anggota masyarakat yang tertembak, maka tentu Polri yang akan menjadi sasaran, di antaranya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) atau lainnya," papar Marzuki.

Oleh sebab itu, perlu adanya standard operation procedure (SOP) yang baku dan terukur dari tindakan Polri untuk pengamanan peristiwa-peristiwa semacam itu tanpa berekses pelanggaran HAM. Kalau perlu, ketentuan baku itu diperkuat dengan undang-undang. "Dengan demikian, Polri maupun aparat lainnya bisa cepat bertindak dan tidak ragu-ragu agar tidak terjadi lagi perang terbuka seperti itu di depan kita," demikian Marzuki Alie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com