Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tommy Hadiri Silaturahmi Anak Bangsa

Kompas.com - 01/10/2010, 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, menarik perhatian seluruh hadirin pada acara Silaturahmi Nasional Anak Bangsa, Jumat (1/10/2010) di Gedung MPR, Jakarta.

Sebelumnya, panitia acara dari Forum Silaturahmi Anak Bangsa, Amelia Ahmad Yani, mengungkapkan, hanya putra-putri Soeharto yang tak hadir. Lainnya, putra-putri pahlawan revolusi dan putra-putri para tokoh PKI, hadir dalam acara memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini.

"Putra-putri Pak Harto tidak ada yang datang meski kami undang. Terimalah salam hormat dari kami," ucap Amelia, putri Jenderal Ahmad Yani, saat memberikan sambutan.

Kedatangan Tommy, mengenakan batik bernuansa warna cream, di tengah acara cukup mengejutkan. Tepuk tangan langsung dilayangkan saat Direktur FSAB Suryo Susilo yang sedang memberikan kata sambutan tiba-tiba menyampaikan ucapan selamat datang kepada Tommy.

Setelah menganggukkan kepalanya, Tommy memilih duduk di barisan kursi bagian tengah. Ia pun diminta untuk duduk di barisan depan bersama sejumlah tokoh yang hadir. Acara ini digagas oleh FSAB untuk menghilangkan duka dan dendam masa lalu yang menimpa para keluarga korban Gerakan 30 September 1965.

Dalam sambutannya, Amelia Ahmad Yani mengungkapkan, peristiwa 30 September 1965 meninggalkan duka mendalam yang terus menghantui. "Yang ada dalam benak kami adalah perbuatan keji dan dendam sesama anak bangsa. Semua anak dan keluarga menyimpan kekejian tragedi itu. Untuk melupakan, tidak mungkin. Rasa takut menghantui kami. Adalah sesuatu yang wajar ketika kami bertanya, apa salah bapakku? Peristiwa 30 S adalah fakta sejarah yang tak mungkin dimungkiri," paparnya.

Namun, rekaman tragedi tragis itu, lanjut dia, tak bisa terus disimpan dan menghambat persaudaraan sesama anak bangsa. "Kami sudah menerima dan memaafkan. Rasa sakit, sedih, dan dendam sudah kami kubur dalam-dalam. Luka sudah kami sembuhkan dengan cara kami masing-masing. Dalam FSAB, kami sudah berbagi apa yang telah kami lalui," ujarnya.

Turut hadir dalam acara ini, Ilham Aidit selaku putra Aidit, putra-putri Kartosuwiryo, dan lain-lain. Para tokoh yang hadir di antaranya Ketua DPR Marzuki Alie, Adnan Buyung Nasution, Akbar Tandjung, dan Cosmas Batubara mewakili eksponen 66.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com