Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan, Alasan Persebaya Ikut Liga Premier

Kompas.com - 30/09/2010, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Manajer Persebaya Surabaya, Cholid Goromah, menegaskan alasan utama klubnya memilih mengikuti Liga Premier Indonesia (LPI) adalah karena ingin adanya perubahan yang signifikan di Liga Indonesia. Cholid membantah, klubnya ikut Liga Premier karena degradasi di ISL atau kekurangan dana APBD.

Persebaya merupakan klub yang paling bersemangat mengikuti Liga Premier Indonesia. Menurut Cholid, LPI merupakan wadah yang tepat untuk membangun kembali sepak bola Indonesia yang hancur-hancuran.

"Sejak beberapa tahun lalu, saya sudah bilang, harus ada perubahan dari atas. Kami memilih Liga Premier bukan karena degradasi atau kekurangan dana. Kalau kami nurut dengan PSSI bisa saja kami tak degradasi kok," kata Cholid saat konfrensi pers LPI di Jakarta, Kamis (30/9/2010).

"Dana APBD kami juga ada. Yang kami inginkan adalah perubahan. Jika begini-begini terus, sepak bola kita takkan pernah maju," sambungnya.

Jika jadi bergulir, LPI nantinya akan berada di bawah PT Liga Premier Indonesia, tidak di bawah PT Liga Indonesia seperti yang selama ini menaungi ISL. Meski demikian, LPI tetap akan berada di bawah PSSI karena organisasi tersebut merupakan organiasi yang diakui secara sah oleh FIFA. Cholid berharap, Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, dapat merestui LPI.

"Saya yakin pak Nurdin Halid akan mendukung. Inikan (LPI) di bawahnya dia juga. Kalo ini sukses, semuanya juga sukses," tandas Cholid.

Selain Persebaya, masih ada 18-20 klub lagi yang akan mengikuti LPI. Nantinya, tiap klub ini akan mendapat suntikan dana milyaran rupiah dari PT LPI untuk mengembangkan klub mereka, tanpa harus memberatkan Pemda dengan meminta dana APBD lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com