Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Gus Dur Dibuat Senyaman Mungkin

Kompas.com - 20/09/2010, 18:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pengembangan area makam mantan Presiden Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, dibahas dalam rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Senin (20/9/2010). Pemerintah sepakat akan membuat kawasan ini senyaman mungkin bagi para peziarah yang datang.

"Sesuai permintaan keluarga, bukan makamnya. Tapi lingkungannya sehingga jumlah peziarah yang ribuan tiap hari akan nyaman dan memperoleh manfaat yang baik, lalu akan merasa nyaman," ujar Menko Kesra Agung Laksono dalam keterangan pers di Istana Negara seusai rapat terbatas.

Menurut Agung, yang akan dibangun hanyalah lingkungan di sekitar makam. Pasalnya, keluarga Gus Dur meminta agar makamnya tidak dibangun lagi sesuai dengan adat Nahdlatul Ulama. Pemerintah akan melengkapi kawasan makam dengan berbagai fasilitas, seperti tempat parkir, kamar mandi, merchandising, museum, perpustakaan, pagar, bahkan perluasan dan perlebaran jalan.

"Infrastrukturnya diutamakan dan diusahakan secara gotong royong dengan anggaran pusat, provinsi, dan kabupaten secara bertahap," katanya.

Sementara itu, Agung mengatakan, besaran anggaran yang akan dipakai untuk pengembangan ini belum bisa dipastikan. Agung sebelumnya pernah memperkirakan anggaran akan mencapai Rp 180 miliar.

Soal anggaran, Agung mengatakan akan kembali dibahas dalam waktu dekat. Menurutnya, Kementerian PU dan pemerintah provinsi sedang melakukan kajian. Proyek ini akan dilakukan secara bertahap yang anggarannya disesuaikan dengan kemampuan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com