Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes TNI AL Tingkatkan Koordinasi

Kompas.com - 17/09/2010, 17:02 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Markas Besar TNI Angkatan Laut terus berupaya meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan perairan dari instansi terkait dalam pengamanan wilayah perbatasan dengan negara tetangga.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono kepada wartawan di Surabaya, Jumat (17/9/2010), mengemukakan, jumlah kekuatan personel dan sarana pendukung yang ditempatkan di wilayah perbatasan sudah cukup memadai.

"Prinsipnya, jumlah personel dan peralatan yang kita gelar di wilayah perbatasan sudah memenuhi kalau dihadapkan dengan luas wilayah. Yang perlu ditingkatkan adalah manajemen pengelolaan dan koordinasi dengan aparat dari instansi terkait," paparnya.

Ditemui seusai serah terima jabatan Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal), KSAL mengatakan, penempatan personel TNI AL di wilayah perbatasan dilakukan dengan skala prioritas karena luasnya wilayah perairan Indonesia.

"Kalau dihadapkan pada luas wilayah, hitungannya memang harus ideal. Artinya, semua wilayah harus bisa di-cover. Tetapi, kalau dihadapkan pada kekuatan minimal, kita gunakan skala prioritas," ujarnya.

"Kekuatan minimal itu sudah menghitung hal-hal yang diperlukan, bukan berarti minimal sekali. Minimal bagi TNI AL itu mampu melakukan operasi amfibi, pengamanan operasi laut di sejumlah wilayah, mampu mengangkut batalyon laut, dan menangkal sabotase di laut," tambah KSAL.

KSAL mencontohkan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur, Selat Malaka, dan Laut Aru yang perlu mendapat prioritas pengamanan karena ancaman kerawanannya cukup tinggi.

"Untuk wilayah-wilayah yang tingkat ancamannya kecil, tidak perlu mendapat prioritas, tapi tetap ada penempatan personel dengan jumlah lebih sedikit dibanding wilayah yang rawan," katanya.

Agus Suhartono mengatakan, TNI AL mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam penyelesaian batas maritim dengan negara-negara tetangga agar konflik perbatasan seperti yang terjadi dengan Malaysia bisa dicegah.

"Tanpa adanya batas wilayah yang jelas, akan sulit bagi kita untuk menentukan ini punya siapa dan yang itu punya siapa," katanya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com