JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif mengatakan, Menteri Agama Suryadharma Ali harus menarik pernyataannya soal rencana pembubaran Ahmadiyah. Cendikiawan Muslim tersebut khawatir ucapan Menteri Agama akan menciptakan gesekan di tingkat akar rumput.
"Saya khawatir kelompok-kelompok garis keras semakin bertindak sewenang-wenang," kata Syafii ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (31/8/2010) di Jakarta.
Syafii juga khawatir, pernyataan Menteri Agama dijadikan alasan atau pembenaran kelompok garis keras untuk melakukan perusakan terhadap rumah-rumah ibadah Ahmadiyah.
Seharusnya, sambung Syafii, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, mengedepankan dialog untuk menyelesaikan masalah ini. Terlebih, Ahmadiyah telah berada di Indonesia sejak tahun 1925. Ahmadiyah juga tidak pernah melakukan tindakan-tindakan kekerasan ketika menjalankan kegiatan ibadahnya.
Tokoh Islam senior ini juga meminta Menteri Agama tak sembarangan melontarkan pernyataan. "Soal Ahmadiyah, Kementerian Agama harus melakukan kajian-kajian. Undang pihak-pihak untuk memiliki second opinion," katanya.
Seperti diberitakan, Menteri Agama Suryadharma Ali seusai rapat dengar pendapat antara pemerintah dan DPR di Gedung DPR, Senin (30/8/2010), menyatakan pemerintah akan segera membubarkan Ahmadiyah. Menteri berpegang pada dalil, ajaran Ahmadiyah menyimpang dari ajaran Islam terutama menyangkut keyakinan soal Nabi Muhammad dan Al Quran. Kementerian terkait akan membicarakan soal pembubaran ini selepas Lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.