Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galang Dana dengan Pasar Kaget

Kompas.com - 24/08/2010, 02:44 WIB

Bulan puasa adalah bulan yang istimewa bagi warga di sekitar Jalan Soka, Kompleks Nyiur Melambai, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Di sana, jalan yang sehari-hari terlihat sepi mendadak menjadi pasar kaget yang menyediakan makanan untuk berbuka puasa.

Pasar kaget itu sangat istimewa karena digelar tidak sekadar untuk mencari keuntungan pada bulan puasa, tetapi untuk mengumpulkan dana agar anak-anak yatim yang berada di kawasan itu juga bisa merayakan Lebaran seperti anak-anak lainnya. Ya, pasar kaget itu diselenggarakan oleh Karang Taruna RW 06 Kelurahan Rawa Badak Utara. ”Lumayan, tahun lalu kami bisa mendapatkan Rp 20 juta dari penyelenggaraan pasar kaget ini,” kata Usep, ketua panitia kegiatan itu.

Hari raya

Selain untuk membeli keperluan Hari Raya buat anak yatim, uang hasil jerih payah para remaja itu juga dipakai untuk melengkapi fasilitas sosial di wilayah RW 06. Sisanya dipakai untuk mengisi uang kas karang taruna. ”Uang kas ini penting karena sering kali ada kebutuhan mendadak yang penting. Contohnya, jika ada anggota karang taruna yang membutuhkan uang untuk berobat,” kata Usep.

Uang dari pasar kaget itu dikumpulkan dari uang kebersihan dan uang parkir. Jadi, setiap pedagang yang ingin membuka lapak di Jalan Soka harus membayar uang kebersihan Rp 4.000 per meter per hari. Jika seorang pedagang memakai meja berukuran 1,5 meter, dihitung menjadi 2 meter. Selain itu, ada uang pendaftaran sebesar Rp 15.000.

Menurut Usep, kendala utama dari penyelenggaraan pasar kaget ini adalah kesadaran pedagang yang kurang terhadap sampah. ”Mereka memang sudah kami kenakan biaya kebersihan. Namun, seharusnya mereka tidak membuang sampah di tempat berjualan. Padahal, sudah kami siapkan tong-tong sampah yang cukup banyak,” kata Usep.

Jika para pedagang sadar akan kebersihan, lingkungan akan tetap bersih dan sehat. Para pembeli pun akan senang berbelanja di tempat yang bersih. Apalagi, dagangan yang dijajakan adalah makanan.

Es segar

Tahun ini jumlah pedagang di Jalan Soka cukup banyak, hampir 150 pedagang. Sementara tahun lalu hanya 134 pedagang. Para pedagang mulai menjajakan dagangannya pukul 15.00 dan tutup pukul 19.00.

”Tempat ini menjadi pasar kaget sudah sejak 10 tahun lalu. Awalnya hanya warga di Jalan Soka yang berjualan. Tetapi, lambat laun warga dari tempat lain juga ikut berjualan. Bahkan, banyak pedagang yang biasa keliling memilih mangkal di sini,” kata Rina (34), pedagang kue basah yang juga warga RW 06.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com