Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan "Busway" Sembrono

Kompas.com - 20/08/2010, 11:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan busway di Terminal Pulogadung diduga dilakukan secara sembrono sehingga mengakibatkan tersumbatnya drainase terminal. Genangan air mengganggu pelayanan terminal dan busway tidak dapat digunakan karena kerap rusak.

Hal tersebut diketahui saat pengelola Terminal Bus Pulogadung berbenah memperbaiki drainase atau saluran air yang tersumbat sebagai persiapan mudik Lebaran. Normalisasi drainase ini untuk mencegah genangan air yang kerap terjadi di dalam terminal antarkota antarpropinsi (AKAP) ketika hujan turun.

Kepala Terminal Bus AKAP Pulogadung, Muhamad Nur, Kamis (19/8/2010), mengatakan, tersumbatnya drainase di terminal itu mengakibatkan genangan air kerap terjadi di depan ruang tunggu penumpang dan di sisi barat lahan parkir bus.

"Ini kami lakukan untuk kenyamanan penumpang pada arus mudik mendatang," katanya. Normalisasi drainase ini dilakukan sejak seminggu lalu dan diharapkan pada H-10 pengerjaannya sudah selesai.

Penyumbatan drainase yang terjadi tampak di sisi luar jalur bus transjakarta sepanjang 100 meter. Drainase di sisi ini tertutup oleh timbunan beton saat pembangunan jalur bus transjakarta. Akibat meluapnya air dari drainase yang tersumbat ini, jalur bus transjakarta kerap rusak karena terlalu sering tergenang air.

"Akibat lainnya, bus transjakarta dari Koridor II (Pulogadung-Harmoni) dan Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) tidak melewati jalur semestinya dan justru melintas di sisi luar di Jalan Perintis Kemerdekaan," kata M Nur.

Hal itu memperparah kemacetan di Jalan Perintis Kemerdekaan tepat di depan Terminal Pulogadung. Muhamad Nur mengatakan, sekalipun normalisasi drainase ini sudah selesai pada H-10 atau Rabu (31/8/2010) mendatang, jalur bus transjakarta belum tentu bisa langsung digunakan.

"Sebab terlalu sering tergenang air, jalur sudah rusak parah dan tak bisa dilintasi," katanya. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com