Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbad Bantah Jadi Dukun Syaukani HR

Kompas.com - 17/08/2010, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Magician kondang Master Limbad membantah menjadi penasehat spiritual atau dukun dari Syaukani Hasan Rais, mantan Bupati Kutai Kertanegara yang telah divonis enam tahun penjara dalam kasus korupsi dana APBD Kabupaten Kutai Kertanegara.

Kepada Kompas.com, Limbad menegaskan kalau hubungannya dengan Syaukani hanyalah sebagai sahabat. "Kita sahabat, sudah seperti saudara dan keluarga. Jadi kalau yang berhubungan dengan spiritual itu bohong," ujar Limbad saat dihubungi di Jakarta, Rabu (17/8/2010).

Limbad mengakui hingga kini dirinya pun masih sering berhubungan dengan Syaukani. Tak jarang pula Limbad menyempatkan diri untuk menjenguk Syaukani yang saat ini sedang menjalani perawatan lantaran sakit.

"Beliau kan sedang menjalani terapi, jadi aku masih sering nengok. Kalau misalnya aku telepon ke istrinya, aku tanya keadaannya gimana. Kalau baik-baik saja ya sudah, kalau mengkhawatirkan, ya saya tengok ke rumah," akunya.

Limbad atau yang dulu dikenal dengan nama Mbah Liem itu, beberapa kali terlihat bersama sejumlah paranormal ikut "mengawal" Syaukani saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, beberapa tahun lalu.

Diakui Limbad, kehadirannya saat itu untuk memberikan dukungan moral kepada Syaukani. Namun, lagi-lagi ia berkilah kalau dukungannya itu hanya sebagai sahabat, bukan secara spiritual. "Bukan yang berhubungan dengan spiritual. Kita sebagai sahabat kan ada dalam keadaan duka, jadi tidak hanya mendampingi dalam keadaan suka saja," kilahnya. (ANI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com