Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Indonesia Tak Butuh Pemimpin 'Curhat'

Kompas.com - 13/08/2010, 17:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Rizal Ramli, pada acara Renungan Kemerdekaan RI ke-65, Jumat (13/8/2010) di Jakarta, menegaskan, Indonesia tak butuh pemimpin bangsa yang kerap mengeluh kepada rakyatnya.

Mengeluh, sambungnya, adalah tanda jiwa yang lemah dan goyah. Rizal mencontohkan Bung Karno, pemimpin bangsa yang tak kenal takut. Ketika menghadapi ancaman, Bung Karno tak serta-merta curhat kepada rakyatnya.

"Bung Karno pernah mengalami tujuh kali aksi percobaan pembunuhan. Tujuh kali aksi, saudara-saudara! Bukan cuma rencana, tapi sudah aksi, sudah dilakukan," kata Rizal.

Salah satunya, Bung Karno pernah dilempar granat di daerah Cikini, diberondong senapan, dan ditembaki dari pesawat. Apa yang dikatakan Bung Karno? "Mati dan hidup di tangan Tuhan. Kalau saya harus mati ditembak, ya saya akan mati tertembak. Tapi kalau takdir saya tidak mati tertembak, biarpun ditembak berkali-kali, insya Allah saya tidak akan mati," kata Rizal mengutip kata-kata Bung Karno.

Bahkan, pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela, sambung Rizal, pernah mengatakan, seorang pemberani bukan saja orang yang tak punya rasa takut, melainkan juga mampu mengalahkan rasa takut itu sendiri.

Dikatakan Rizal, rakyat juga butuh keteladanan dari pemimpinnya. Dalam keadaan yang serba sulit sekarang ini, rakyat perlu tahu bahwa pemimpinnya pun merasakan kesusahan yang mereka alami.

Rizal mencontohkan tokoh Bung Hatta, pejuang tulen, yang hingga akhir hayatnya tak mampu membeli sepatu idamannya. "Kalau sudah begini, rakyat mana yang takkan menaruh hormat padanya?" katanya.

Indonesia, kata Rizal, tak butuh tipe pemimpin rakyat yang berdiri di atas menara gading kekuasaannya. "Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang hadir di tengah rakyatnya, merasakan apa yang rakyat rasakan, menanggung derita yang sama sebagaimana yang rakyat juga derita," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com