JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal menegaskan, penangkapan Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir di Ciamis, Jawa Barat, Senin (9/8/2010), bukan titipan pihak tertentu, terlebih rekayasa dari AS.
"Tidak pernah sekali pun ada dalam komunikasi Presiden selama ini soal preferensi Abu Bakar Ba'asyir," kata Dino singkat seusai dilantik menjadi Dubes AS di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/8/2010).
Secara terpisah, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri juga menegaskan, tak ada rekayasa Amerika Serikat dalam penangkapan Abu Bakar Ba'asyir. "Tidak ada. Tolong jangan ada suudzon dengan kita. Apa mau dibiarkan meletus bom di sana-sini. Jangan suudzon. Tidak ada. Ini murni tindakan hukum yang dilakukan Polri," ujar Kapolri dengan nada tinggi ketika dikonfirmasi para wartawan, Selasa (10/8/2010) di Istana Negara, Jakarta.
Abu Bakar Ba'asyir ditangkap tim Densus 88 di Banjar, Jawa Barat, Senin (9/8/2010) pagi, seusai mengisi pengajian di daerah tersebut dan akan kembali ke Solo. Ia diduga terlibat dalam kasus latihan teroris di Aceh beberapa waktu lalu. Saat ini, Abu Bakar Ba'asyir telah dibawa ke Mabes Polri untuk dimintai keterangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.