Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pembelaan Penerima Bakrie Award

Kompas.com - 05/08/2010, 01:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sjamsoe'oed Sadjad, penerima Achmad Bakrie Award 2010 bidang teknologi, merespons aksi penolakan rekannya, mantan Menteri Pendidikan Prof Daoed Joesoef.

Sjamsoe'oed Sadjad membela diri dengan berusaha menangkal anggapan bahwa penerima selalu berada di bawah pemberi.

"Jangan sampai ada pemahaman sepertinya yang menerima selalu berada di bawahnya yang memberi, apalagi ditambahkan kata-kata 'yang memberi berlumpur'," tulis Sjamsoe'oed Sadjad dalam pernyataan tertulisnya yang dibacakan perwakilan Freedom Institute dalam acara ramah tamah Achmad Bakrie Award 2010 di Jakarta, Rabu (4/8/2010).

Ia menerima penghargaan itu karena menganggapnya terpisah dari ranah bisnis ataupun kasus penerimaan sedekah. "Bagi saya, pemberian penghargaan Achmad Bakrie ini saya terima," tulisnya.

Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini dinilai berhak meraih penghargaan itu karena  dedikasinya dalam pertanian, terutama pengembangan benih tanaman dengan menggunakan teknologi maju yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan Indonesia.

Tak pelak, Sjamsoe'oed pun kemudian dijuluki Bapak Benih Indonesia. Pada acara ramah tamah tersebut, Sjamsoe'oed berhalangan karena kondisi kesehatannya dan demi menjaga staminanya saat pemberian penghargaan di Balai Sarbini, Kamis (5/8/2010).

Selain Sjamsoe'oed, penerima penghargaan itu untuk 2001 ini adalah Sitor Situmorang (bidang kesusastraan), S Yati Soenarto (bidang kedokteran), Daniel Murdiyarso (bidang sains), dan Ratno Nuryadi (hadiah khusus).

Penghargaan tahunan itu digagas oleh, antara lain, Ulil Abshar Abdalla yang gagal menjadi Ketua Umum Pengurus Besar NU, dan kini jadi fungsionaris Partai Demokrat. Ia bersekutu dengan Rizal Mallarangeng, adik Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng.

Adapun di tahun 2010 ini, penghargaan tersebut diwarnai penolakan hanya oleh Prof Daoed Joesoef yang semula diplot untuk peraih penghargaan di bidang pemikiran sosial.

Sebelumnya, esais Gunawan Mohamad juga mengembalikan penghargaan serta uang yang didapatnya di bidang kesusastraan pada tahun 2004. Sementara pada 2007, rohaniwan Romo Frans-Magnis Suseno juga menolaknya.

Argumentasinya terkait soal kiprah kerajaan bisnis keluarga Bakrie yang salah satu perusahaannya, PT Lapindo Brantas Inc bikin masalah berkepanjangan di Sidoarjo, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com