JAKARTA, KOMPAS.com — Terpilih sebagai salah satu dari dua belas nama sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jimly Asshiddiqie belum mau berspekulasi bagaimana kesempatannya ke depan menjadi pimpinan KPK.
"Saya tidak tahu calon-calon lainnya. Saya ikut sajalah. Enggak ngoyo," ujarnya seusai menjadi keynote speaker dalam acara seminar "Lumpuhnya Sistem Keadilan: Tantangan Penegakan HAM dan Peran Advokat untuk Kepentingan Publik", Selasa (3/8/2010), di Harris Hotel, Jakarta.
Jimly enggan membeberkan gebrakan baru apa yang akan diambilnya untuk kembali menunjukkan taring KPK. "Nanti dululah terpilih dulu," ujarnya.
Bagaimana dengan isi makalah yang dibuat Jimly saat ikut seleksi pembuatan makalah KPK yang membahas kebijakan pemberantasan korupsi? "Wah itu banyak di situ. Itu rahasia perusahaan dong. Boleh nanti (diberi tahu). Pokoknya asal terpilih dulu kalau tidak buat apa ngapain?" tandasnya.
Pada Sabtu (31/7/2010), Panitia Seleksi KPK mengumumkan dua belas nama yang berhak maju ke tahap berikutnya, yakni tahap profile assessment (psikotes). Kedua belas nama tersebut adalah Ade Saptomo, Aji Sularso, Bambang Widjojanto, Chaerul Rasyid, Dr Fachmi, Firman Zai, Frederich Yunadi, I Wayan Sudirta, Junino Jahja, Meli Darsa, Jimly Asshiddiqie, dan M Busjro Muqoddas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.